Pelayanan Lion Air di Terminal IA SOETA Mengecewakan

Hari Ahad, 12 Juni 2011 saya adalah penumpang dengan tujuan CGK - AMI dengan jam keberangkatan 14.20 WIB. Saya check in sekitar jam 12-an lewat (sebelumnya saya sudah di bandara sejak jam 09.20) dan berdasarkan check in diminta menunggu di A2, saya akhirnya ke ruang tunggu di depan tepatnya di depan A2 sambil sebentar-sebentar menoleh monitor yang di pajang di A2 untuk melihat kapan naik pesawat. Sambil menunggu saya internetan tentu saja sambil melihat layar monitor. Beberapa jam (sekitar jam 13.40) tidak ada panggilan melalui speaker untuk naik pesawat, saya berfikir paling2 telat lagi seperti biasa karena bukan si ekor merah namanya kalau tidak dapat salam tempel 5 huruf D E L A Y.

Akhirnya saya lanjutkan membuka laptop membaca materi ngajar untuk hari Senin tanggal 13 Juni 2011 dan pada akhirnya sekitar jam 15.30 Wib belum juga ada panggilan untuk naik pesawat saya bertanya kepada pegawai LION AIR apakah penerbangan dengan jam 14.20 sudah berangkat? Pegawainya bilang sudah Bu? Kenapa tidak ada pemberitahuan via pengeras suara seperti tujuan yang lain. kata pegawainya lagi Ibu tanya ke bagian ruang tunggu, akhirnya saya bertanya kepada pegawai yang di ruang tunggu. Kata mereka Ibu kemana aja? Dari tadi di panggil pesawatnya sudah berangkat dari tadi. Saya nunggu di depan A2, kenapa tidak ada pemberitahuan via pengeras suara? Kata pegawainya lagi coba Ibu cek di bagian check in di A24 atau A25. Saya akhirnya turun ke tempat check in sambil kesal dan ngomel-ngomel.

Setelah didepan check in A25 saya menerima jawaban yang sama. Pesawatnya sudah berangkat dan mereka bilang coba check di check in A20. Ini dipimpong gak jelas. Dengan dongkolnya saya ke check in A20. Apa jawaban mereka? Sama saja pesawatnya sudah berangkat, dan kata mereka lagi coba ke bagian sales. Saya sudah jengkel gak karuan ke bagian sales.Ternyata jawaban mereka sama saja pesawatnya sudah berangkat bahkan sudah sampai di Mataram. Apa-apaan ini? Saya tetap berpendirian kenapa tidak ada panggilan via speaker seperti tujuan yang lain bahkan pegawainya sendiri yang mencari penumpang (waktu itu beberapa kali panggilan terakhir untuk tujuan Kendari, katanya panggilan terakhir tapi berkali-kali).

Akhirnya saya bertanya lagi pada bagian salesnya solusinya bagaimana? Ibu bisa ke penerbangan berikutnya yang jam 7 malam, saya tanya balik kena charge berapa? mereka bilang Rp 900.000? Hah? Yang salah siapa tanpa babibu saya tarik tiket sambil saya bilang apaan ini Lionair selalu begini, tidak profesionalisme dan penumpang selalu yang disalahkan. Saya akan mengakui kesalahan kalau saya belum check in yang pada akhirnya ditinggal pesawat, saya berada di terminal mana (ini masih diwilayah terminal A2 sesuai dengan tiket).

Syukurnya malam itu saya dapat tiket GARUDA (si ekor Biru) meskipun merogoh kocek lebih dalam daripada pakai si ekor merah) dan malam itu si ekor biru tepat waktu dengan pelayanan jauh di atas si ekor merah kalau di point 1 - 10, si ekor biru dapat rapor merah 5. Si ekor biru 9 (untuk ukuran Indonesia). Terus terang saya tidak akan pernah mau naik pesawat Lion karena pelayanan yang sangat bobrok sebobrok pesawatnya tapi saat itu saya dapat SPPD dari kantor. Lebih baik nombok daripada naik LION apalagi dengan kejadian seperti ini, mohon maaf jauh lebih enak saya naik BATAVIA apalagi si ekor biru dengan pelayanan yang tidak bisa dibandingkan dengan yang lain.

Terlalu sering kejadian seperti ini, dari segi pelayanan tidak ada yang menarik hanya makan angin saja di atas pesawat. Pesawatnya bikin sakit telinga meskipun pakai Boeing tidak seperti si ekor Biru padahal sama-sama Boeing, mendaratnya juga tidak mantap.

Wahidatul Husnaini
Jl. Kesra VII/3 Perumnas Tj. Karang Sekarbela Mataram
Mataram