Pelayanan PT Telkom Sangat Tidak Memuaskan

Saya adalah pelanggan PT Telkom yang telah kesekian kalinya dikecewakan oleh pelayanan PT Telkom. PT Telkom (Lembong) sebelumnya merespon tulisan saya yang dimuat Surat Pembaca Kompas Online pada tanggal 1 April 2015, dan pada hari itu juga PT Telkom menindaklanjuti hingga koneksi internet saya terhubung kembali. PT Telkom lantas meminta saya untuk ‘berhenti’ menulis di surat pembaca dan memberikan hotline gangguan via Bapak Wawan (Telkom Cicalengka) dan menjanjikan solusi terhadap keluhan saya akan selesai kurang dari 24 jam.

Awalnya saya merasa senang karena pada saat itu koneksi internet saya sudah terhubung kembali, namun setelah satu-dua hari saya merasa ada yang aneh dengan kualitas koneksinya. Streaming hanya berjalan kurang dari 20 detik dan sisanya berhenti, mengunduh aplikasi sering gagal, pun kalau selesai filenya korup, setelah dilakukan uji kecepatan pun hasilnya sangat jauh dari yang seharunysa saya dapatkan. Lantas saya langsung mengeluhkan hal tersebut kepada Bapak Wawan.

Namun Bapak Wawan memerlukan waktu berhari-hari untuk mengutus petugas lapangan yang dijanjikan sebelumnya. Petugas lapangan menyimpulkan bahwa jaringan kabel telepon ke rumah saya kualitasnya buruk, dan berjanji besok harinya jaringan kabel akan diganti. Seminggu berlalu kabel tidak kunjung diganti, petugas lapangan setelah saya kontak menjelaskan bahwa PT Telkom enggan menyediakan kabel untuk masalah saya.

Bapak Wawan setelah dihubungi berkeras bahwa kualitas jaringan ke rumah saya berdasarkah monitoring di tempat kerjanya sangat bagus. Penasaran dengan masalah ini saya lantas melakukan migrasi paket dan meningkatkan bandwith dari 1 Mbps ke 5 Mbps berikut pemasangan UseeTV. Ibarat langit dan bumi, respon PT Telkom terhadap mingrasi paket sangat cepat.

Namun tetap saja kualitas jaringan sangat buruk dan UseeTV tidak bisa digunakan. Singkat kata, migrasi tersebut sia-sia. Petugas instralasi pun menyarankan agar saya meminta PT Telkom untuk memperbaiki jaringan dan mengganti kabel yang sudah tidak layak.

Temuan tersebut langsung saya sampaikan kepada Bapak Wawan, namun tetap saja, hanya janji yang saya dapat. Hingga akhirnya saya kembali menulis keluhan saya di media ini. Saya mengucapkan terima kasih kepada Kompas yang telah memuat tulisan ini.