Home > Lain-Lain > Penipuan > Wapada, Penipu Incar Rumah Makan & Cafe 085246348585 dan 082253041622

Wapada, Penipu Incar Rumah Makan & Cafe 085246348585 dan 082253041622


2587 dilihat

Wapada, Penipu Incar Rumah Makan & Cafe 085246348585 dan 082253041622
BANTU BOMM SMS KE NO HP INI YUKK BIAR KAPOK


Warga DI SELURUH INDONESIA diminta waspada. Pasalnya,baru baru pemilik rumah makan/cafe menjadi korban penipuan oleh para pelaku. Kali ini modusnya, para pelaku mengorder makanan melalui sistem pengiriman (delivery order) tapi berujung minta pulsa.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, penipuan itu menimpa pengelola Rumah Panggung Cafe Resto, di Lingkungan Air Merapin Sungailiat, Selasa (15/11) malam lalu. Pengelola Rumah Panggung Cafe Resto ditelpon orang dengan logat bahasa Indonesia mengaku bernama Herman.

Dengan menggunakan nomor ponsel 085246348585 , orang tersebut menelepon sekitar jam 7 malam dan menyatakan order delivery 30 paketan nasi kotak ke Polsek Sungailiat seharga Rp 18 ribu per pax.

Karena memang Rumah Panggung Cafe Resto menyediakan layanan delivery akhirnya percaya saja dan melakukan proses pesanan tersebut.

"Kita memang punya website dan mencantumkan nomor ponsel untuk layanan delivery. Jadi percaya saja karena kita pikir ini orang benar-benar mau pesan. Waktu itu ia pesan paketan nasi 30 kotak seharga Rp 18 ribu per kotaknya," kata pengelola Rumah Panggung Cafe Resto, Badiuz, tadi sore (16/11).

Sambil memproses orderan karena diminta langsung antar malam itu juga, penelepon kembali menghubungi dan meminta dibelikan rokok. Rokok alasannya untuk teman penelpon dan diminta sekalian dibawakan bersama makanan yang dipesan.

Badiuz pun bersama rekannya, Baloy tidak curiga karena itu adalah hal biasa dalam aktivitas usaha mereka.

"Abis order orangnya telpon lagi, katanya tolong beli rokok untuk temennya, nanti uang diganti, dan sekalian bawa pas antar makanan ke Polsek. Kita percaya aja, rokok pun udah kita beli," ujarnya.

Setelah itu, terjadi teleponan beberapa kali dan pada ujung-ujungnya minta pulsa dengan alasan lagi butuh untuk tamunya. Pulsa minta diisi ke nomor yang dipakai untuk menelepon.

Pada waktu minta pulsa pun masih sempat membahas orderan. Namun karena terus mendesak, pengelola mulai curiga dan merasa sedang ditipu.

"Dia nelpon terus-terusan, termasuk minta pulsa sambil ngotot. Saya sempet rekam percakapannya soal order, saya sampaikan ke dia "ini saya rekam ya pak karena saya ga pegang buku, biar ga salah ordernya". Pas saya bilang gitu dia sempat proses kenapa direkam, lalu dia tutup telepon dan sms untuk keperluan lainnya. Tapi dia tanya terus pulsanya udah dikirim belum," sebut Badiuz.

Walau demikian, proses order terus dilakukan hingga akhirnya packing selesai dan diantar ke Polsek Sungailiat di Jalan Batin Tikal Sungailiat.

Namun sesampai di sana dari anggota Polsek Sungailiat baru diketahui tidak ada pemesanan oleh Polsek Sungailiat.

Pihaknya pun sempat melakukan konfirmasi ke penelepon yang terus meminta pulsa namun pada akhirnya tidak direspon lagi.

"Pas selesai makanannya kita anter ke Polsek Sungailiat, tapi kata anggota gak ada pesan. Baru kita benar-benar sadar jadi korban penipuan," ujarnya.

Pihaknya ingin membuat laporan polisi ke Polsek Sungailiat namun tidak diterima karena alasan tak ada terlapornya dan belum ada nilai kerugian.

Namun pihak Polsek menyatakan akan melakukan pengusutan terkait penipuan yang telah menimpa juga beberapa rumah makan di Sungailiat.

"Pas tau ditipu kita mau lapor tapi gak bisa kata anggota Polsek karena belum ada kerugian. Sempet kita bilang sebenarnya kita rugi karena telah harus mengeluarkan uang untuk buat makanan yang ia pesan. Tapi sudah lah, kata mereka begitu. Mungkin nanti kita coba sampaikan ke operator selular nomor yang digunakan penelpon," tandasnya.

Sementara itu, Baloy yang merupakan rekan dari Badiuz juga pengelola Rumah Panggung Cafe Resto mengatakan, setelah yakin ditipu ia sempat menjalin komunikasi melalui pesan singkat dengan menyatakan barang telah diantar. Namun kemudian tidak lagi digubris.

Selain itu, ia mencoba mencari informasi melalui internet dengan memasukkan nomor ponsel itu. Ditemukan postingan korban penipuan dengan nomor yang sama sehingga semakin diyakini penelpon tersebut mengincar usaha makanan yang memiliki website dan layanan delivery. Termasuk juga salah satunya yang jadi korban adalah pemilik sebuah rumah makan di daerah Nangnung Sungailiat.

"Nomor yang sama setelah saya cek di internet keluar dalam beberapa postingan. Disebutkan nomor tersebut nipu dengan modus order makanan, ada yang minta diantarkan ke Gereja, dan kita ke Polsek. Ujung-ujungnya sih minta pulsa untuk tamunya termasuk terjadi pada Pempek Corner Bali dan juga ada korban di Kalimantan, Jakarta" tukasnya.

Atas kejadian ini walau laporan tidak diterima kepolisian pihaknya berencana menyampaikan informasi ke operator seluler.

Pasalnya sudah cukup banyak yang jadi korban dan dikhawatirkan memakan korban pelaku usaha lainnya. Beruntung orderan malam itu yang telah mereka siapkan dibeli rekanannya sehingga tidak mengalami benar-benar rugi.

"Walau ga diterima laporan kita oleh polisi, kita coba sampaikan ini ke operator agar jadi perhatian. Karena nomor itu lah yang diakui menipu dengan modus pesan makanan tapi sebenarnya minta pulsa. Semoga ini tidak terjadi lagi ke warga lain," katanya.

Penelusuran BangkaNews di internet, dengan memasukkan nomor ponsel itu ditemukan postingan pada salah satu website :http://instidy.com/etceterabatam yang menyatakan telah ditipu. Nomor tersebut mengatasnamakan Gereja Katolik Santa Prestus Batam. Dalam kedoknya ia berpura-pura memesan makanan lalu ujung-ujungnya minta dibelikan rokok dan dikirimi pulsa (Lio).









Source : kaskus


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps