Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Pada hari Rabu, 5 November 2014 saya mendapat telepon dari Ibu Haning Bank Danamon yang menanyakan informasi mengenai kerabat saya yang memiliki tunggakan di Bank Danamon. Pada saat itu Ibu Haning menghubungi saya ke kantor dan menyampaikan bahwa saya adalah referensi pada saat pemilik kartu kredit Danamon tersebut melakukan aplikasi. Disini saya sudah mulai curiga karena saya tidak pernah merasa memberikan referensi tersebut dan pihak Danamon hanya mengetahui no telepon kantor saya saja (tidak mengetahui no HP saya).
Pada saat itu saya sudah sampaikan kepada Ibu Haning bahwa saya sudah lama tidak berhubungan dengan kerabat tersebut. Karena saya memiliki itikad baik untuk membantu Danamon menyelesaikan masalah, saya mengatakan akan coba mencari informasi no HP yang digunakan saat ini. Ibu Haning juga sempat meninggalkan alamat dan telepon, yaitu Danamon Kuningan, Geedung Graha Aktiva Lt 9, Jl HR Rasuna Said Kav 3 Blok X1, telp. 25506000 ext 3536.
Pada hari Kamis, 6 November 2014, Ibu Haning kembali menghubungi dan saya berikan informasi yang saya ketahui, yaitu no HP pemilik kartu agar pihak Danamon langsung menghubungi. Pada hari yang sama, saya mendapat telepon kembali dari dari Sofyan yang mengaku dari pihak Danamon.
Dengan nada yang kurang mengenakkan beliau mengatakan bahwa untuk masalah kredit kerabat saya yang tertunggak, pihak Danamon menyuruh beliau menghubungi saya . Saya masih bersabar dan memberikan informasi yang sama yang saya berikan kepada Ibu Haning. Pada hari yang sama saya pun menghubungi Ibu Haning untuk menyampaikan bahwa pihak Danamon dengan tidak sopan menelpon saya dan mengganggu pekerjaan saya.
Selain itu saya juga menanyakan ke Ibu Haning mengapa pihak Danamon menginformasikan kepada Pak Sofyan bahwa saya yang harus dihubungi atas masalah yang dilakukan kerabat saya. Jawaban dari Ibu Haning adalah bahwa berkas ini sudah diserahkan ke agency dan pihak Danamon tidak tahu, hanya bisa mengecek agency mana yang sekarang memegang kasus ini.
Saya juga sudah memberi tahu bahwa untuk masalah ini tolong jangan mengganggu saya karena saya bukan pemilik kartu dan tidak pernah memberikan referensi kepada Bank Danamon. Pada hari Selasa, 11 November 2014, kembali saya dihubungi oleh Bank Danamon yang kali ini mengaku bernama Mario.
Saya sudah sampaikan untuk menghubungi pemilik kartu langsung, namun Pak Mario ini tetap marah-marah dan diakhiri dengan ancaman akan mendatangi kantor saya. Karena pada saat itu memang sudah jam 5, saya katakan bahwa saya sudah mau pulang. Sesaat setelah saya tutup telepon dari Pak Mario, saya langsung menghubungi Ibu Haning kembali dan mengajukan keberatan saya.
Tetapi lagi-lagi jawaban yang saya terima tidak memuaskan, Ibu Haning hanya bilang bahwa Danamon tidak bisa mengontrol apa yang dilakukan agency untuk menagih. Sebagai pemberi job order kepada pihak agency, jawaban Ibu Haning tsb tentu saja mengherankan dan tidak masuk logika, karena apa yang dilakukan oleh agency (debt collector) selalu mengatasnamakan Danamon. Ibu Haning juga tetap mengatakan bahwa menurut data yang dimiliki Danamon, emergency contact atas kredit yang bermasalah tsb adalah saya.
Pada saat saya sedang berbicara di telpon dengan Ibu Haning, ternyata Pak Mario ini kembali telepon ke kantor saya dan diangkat oleh rekan kerja saya, dikatakan bahwa saya tidak di tempat, rekan kerja saya dimarahi juga. Tidak puas sampai disitu, Pak Mario ini kembali telepon ke kantor dan diangkat oleh rekan saya yang lain dan berusaha mencari tahu no HP saya, tapi karena tidak berhasil, Pak Mario ini juga marah-marah dengan kata-kata yang tidak sopan.
Dan kembali melontarkan ancaman kepada rekan kerja saya bahwa beliau akan mendatangi kantor saya dan menunggu sampai saya pulang. Karena saya sangat kecewa dengan Danamon, pada hari Rabu pagi tgl 12 November 2014 saya memutuskan untuk menelpon Danamon online di no 500-090 untuk menutup kartu kredit Danamon yang saya miliki dan pada saat yang sama mengajukan complain serta alasan mengapa saya menutup kartu kredit saya.
Saya dibantu oleh Ibu Sita, dan dengan bantuan beliau saya bisa mengetahui bahwa emergency contact yang tercantum di dalam data kerabat saya adalah bukan saya. Jadi bagaimana pihak Danamon (dalam hal ini Ibu Haning) bisa mengatakan bahwa sayalah emergency contactnya? Mengapa pihak agency (debt collector) terus-menerus menghubungi dan meneror saya jika saya bukanlah emergency contact?
Ada 2 hal yang menjadi keberatan saya, pertama saya tidak pernah memberikan referensi dan sudah dibuktikan dengan informasi yang saya dapat dari Ibu Sita, tetapi saya yang diteror. Yang kedua, saya bukan pemilik kartu yang memiliki tunggakan dan saat ini saya sudah merasa terganggu sekali dengan ancaman-ancaman pihak Danamon yang ingin mendatangi kantor saya. Bahkan sekarang rekan kerja saya ikut diteror. Saya malu karena rekan-rekan kerja dan atasan saya mengganggap saya yang punya hutang.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.