Pihak pembeli menunggu hingga 15 Desember 2015 baru dikonfirmasi. Awalnya pihak penjual mengatakan telah mengirimkan sms berisi pernyataan bahwa pilihan warna barang yang dipesan tidak ada. Hanya tersisa warna kuning dan hijau.
Pembeli belum pernah mendapatkan sms tersebut. Setelah pembeli mengirim pesan ke tokopedia, tidak lama kemudian penjual mengirimkan sms yang berisi pertanyaan, mau dibatalkan?
Pembeli bertanya alasan kenapa harus dibatalkan? Ternyata karena warna biru pilihan pembeli sedang tidak tersedia. Setelah diberitahu hanya tersedia warna kuning dan hijau, pembeli memilih warna kuning.
Kemudian pembeli menunggu pengiriman. Menurut notifikasi, 16 Desember 2015 barang telah dikirim. Namun setelah dicek berkala sampai dengan tanggal 19 Desember 2015 no resi tidak valid. Setelah itu ada update baru. Pembeli menelpon pihak JNE, ternyata barang telah diproses pada 19 Desember 2015.
Dan akhirnya barang tiba ke tangan pembeli pada 21 Desember 2015.
Setelah dibuka, diaktifkan, digunakan, battery melemah. Pembeli memutuskan untuk charging. Ternyata iphone 5c baru tersebut tidak dapat dicharge.
Akhirnya pembeli melakukan komplain karena hal tersebut.
Pembeli sangat kesal karena pihak penjual sangat lama bahkan beberapa kali tidak membalas pesan. Jika ditelpon pembeli, penjual tidak mengangkat.
Kekesalan pembeli masih dalam batas wajar dan normal. Mengikuti sopan santun dalam berbahasa. Tidak membawa bawa status ekonomi, berbau sara maupun bullying.
Namun sebaliknya yang diterima pembeli. Pembeli mendapatkan kalimat kalimat yang....
Yah... Kita semua bisa membacanya dalam screenshoot berikut...

Karena pembeli sangat sadar bukan orang pintar dan kaya raya, maka pembeli menjawab seperti berikut...
