Contoh
Contoh kasus 1
Contoh kasus 2
Contoh kasus 3
Maka saya tulis trit ini agar kedepannya, para pengguna Tokopedia dapat lebih waspada, supaya tidak terjadi lagi hal seperti ini,
Kronologi kejadian
Tiba-tiba ada email notifikasi dari Tokopedia bahwasanya saya melakukan pembelian bibit bunga mawar yang cantik seharga tepat dengan saldo tersisa pada Tokopedia saya sebesar Rp 244.000

Muncul notifikasi emaik kembali, yang mengatakan saya telah konfirmasi bahwa barang sudah sampai di tujuan dengan menggunakan JNE.

Bagaimana bisa harga yang barang yang dijual bisa tepat sekali dengan saldo tersisa.

Jelas sekali bahwa, pembuat akun toko dan pembeli barang dari toko tersebut dengan menggunakan akun saya adalah orang yang sama.



Seharusnya mudah saja bagi Tokopedia jika mau sedikit beritikat baik bagi korbannya, bisa saja pihak IT mereka mengecek login IP terakhir akun yang digunakan untuk melakukan pembelian dengan IP yang digunakan untuk membuat toko abal-abal, jika memang sama, jelas bahwasanya telah terjadi tindak cyber crime berupa pencurian uang digital, darisana juga pasti pihak Tokopedia bisa mengecek identitas pelaku baik alamat maupun nomor telepon yang digunakan untuk kemudian diusut secara tuntas.
Dana sudah tersalurkan kepada penjual? Setau saya tidak semudah itu penjual dapat mencairkan dana hasil penjualannya di Tokopedia, apalagi untuk toko yang baru dibuat tanpa testimoni dan rating yang baik dari pembeli sebelumnya, ada tahap review, dimana dana tersebut masih ditahan oleh pihak Tokopedia, bilamana ada dispute antara pembeli dan penjual. Namun ketika saya minta dana dikembalikan, alasan Tokopedia kembali lagi ke sistem. Apa daya kalau seluruh korban ditangguhkan berbagai hipotesanya dengan alasan sistem?
Pembeli sudah mengkonfirmasi barang sudah sampai? Dalam waktu 1 menit sejak checkout, barang sudah sampai? Hellow? Teleport sudah ditemukan dong ya?
Sebagai tambahan, tertera pengumuman dari Tokopedia mengenai jadwal pengiriman selama lebaran untuk JNE (kurir yang digunakan oleh hacker) adalah pending antara tanggal 1-7 Juli 2016.
Terus barang sampai di tempat, yang ngirim siapa dong?
Bukan masalah duitnya, yang saya permasalahkan disini, paling tidak dimana kredibilitas nama besar Tokopedia dengan iklan yang menggebu-gebu dan moto “beli online aman dan nyaman”?
Setidaknya saya menghimbau kepada seluruh pengguna Tokopedia agar berhati-hati, supaya tidak terjerumus menjadi korban-korban berikutnya, dan untuk Tokopedia coba belajar untuk berempati kepada pelanggan anda, anda bukanlah satu-satunya penyedia jasa seperti ini, bukan tidak mungkin kedepan anda akan ditinggalkan oleh pelanggan-pelanggan anda, namun sayang nasi sudah menjadi bubur, maka tinggal tambahkanlah ayam dan cakue untuk anda nikmati seorang diri.
Salam