Telkom Indonesia
Home > Informasi > ISP > Telkom Indihome Layanan Buruk dan Cuma Janji

Telkom Indihome Layanan Buruk dan Cuma Janji


3170 dilihat

Saya adalah calon pelanggan Telkom Indihome dengan nomor registrasi 131113305. Surat pembaca ini saya tulis sebagai bentuk kekecewaan saya terhadap pelayanan yang sangat buruk. Singkat cerita saya menghubungi 147 sekitar hampir 2 bulan yang lalu, saya ingin menggunakan produk Telkom yaitu Indihome. Saya tanyakan kepada CS apakah sudah bisa untuk daerah saya dengan kecepatan 10mbps, CS mengatakan bisa dan memberikan nomor registrasi tersebut. Untuk kapan jadwal pemasangannya tidak dapat dipastikan karena katanya itu urusannya dengan tim teknis dilapangan, walaupun aneh oke saya tunggu.

Sekitar 3 minggu kemudian saya telfon kembali untuk menanyakan kapan akan dilakukan pemasangan (pada minggu-minggu sebelumnya juga saya telfon). Jawaban yang saya dapat adalah bahwa jaringan FO belum masuk ke tempat saya dan ditawarkan untuk paket dengan kecepatan 5mbps dengan menggunakan line ADSL, saya setuju asal bisa cepat terpasang.

Sekitar 3 minggu yang lalu, tepatnya hari senin tanggal 17 agustus saya mendapatkan telfon yang ditunggu-tunggu yaitu akan ada pemasangan pukul 11.00 WIB tetapi katanya dengan speed 5mbps akan putus-putus, disarankan untuk speed 3mbps. Lagi-lagi saya setuju saja agar cepat terpasang.

Ternyata pada hari itu tidak ada kabar lagi dan tidak ada yang datang untuk pasang. Sampai detik ini saya menulis surat pembaca ini, entah sudah berapa kali saya telfon ke 147 untuk menayakan perihal tersebut tetapi jawabannya selalu sama, akan diberikan catatan keras, akan ditanyakan kembali, akan dibantu dipercepat.

Kekecewaan saya yang pertama adalah telkom sebagai perusahaan yang besar tidak dapat menepati janjinya yang kedua, telkom sebagai perusahaan BUMN dengan pengalaman puluhan tahun masih seperti perusahaan yang baru berdiri kemarin sore. Masa tidak bisa menerapkan system scheduling yang sangat simple, saya pernah baca salah satu artikel di internet tentang Indihome yang katanya setiap hari ada 2000 orang lebih yang request untuk pemasangan.

Dengan jumlah calon pelanggan yang berminat seharusnya anda malu sebagai perusahaan besar tapi tidak menetapkan system scheduling. Tinggal dibuatkan saja nomor antrian dan diambil rata-rata pemasangan tiap tempat per region anda. Misalkan di region A ada 200 antrian, region B ada 150 antrian, lama pemasangan rata-rata 1 hari dan terdapat 5tim teknisi di tiap region, maka jika ada calon pelanggan baru di Region A harus menunggu 40 hari, kalau diregion B 30 hari.

Gampang kan? SDM telkom banyak tapi untuk yang simple seperti itu tidak becus. Calon customer hanya disuruh menunggu tanpa batas waktu yang jelas. Ketiga, CS telkom saya anggap membohongi saya. Kalau saya telfon katanya akan dibantu tanyakan, ketika saya telfon lagi dibantu lagi tanyakan berarti anda tidak pernah menanyakan itu ke bagian terkait, karena selalu tidak ada jawaban.

Antara bagian CS dan teknisi seperti bukan dalam 1 perusahaan, komunikasinya ga ada. Saya sudah sampaikan kalau memang telkom tidak mau saya jadi pelanggan, bilang saja secara jelas. Jangan saya disuruh tunggu dan tunggu ga jelas, saya tanyakan maximal berapa lama saya harus menunggu? 1 bulan, 3 bulan, 1 tahun? tidak bisa dijawab, payah sekali pelayanannya.

Setelah ini jika tanggapannya masih sama, saya akan lapor di lapor.go.id, laporpresiden.org dll, anda bikin malu orang Indonesia. Perusahaan milik negara pelayanan kaya begini.



Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial