Home > Finansial > Real estat > Poll: Air Mata Mengalir Deras Ketika Nisan Tertancam Atas Nama Adikku

Poll: Air Mata Mengalir Deras Ketika Nisan Tertancam Atas Nama Adikku


838 dilihat

Salam hangat untuk saudara2 sekalian, saya ingin berbagi kesedihan saya, singkatnya saya ingin curhat. Terlebih setelah membaca 5 Hal Ini Pasti Bikin Ente Kangen Sama Saudara Di Rumah. Setiap hari yang saya lalui, saya hanya merasakan kesedihan2 yg teramat sangat, setelah kepergian adik saya 40 hari yang lalu menuju alam yang kekal. Semua manusia pasti akan merasakan kematian, tapi cara adik saya pergi adalah bukan cara yang bisa untuk dilupakan. Malam itu adalah malam terakhir kehidupannya, ketika sepeda motor tanpa lampu penerang menabraknya hingga dia tersungkur dijalanan berbatu tanpa seorangpun ada disana, pengendara itu lari tanpa bertanggungjawab, sangat biadap perbuatannya, semoga ALLAH membalas perbuatannya. Sore itu dia bergegas mandi untuk pergi mengaji setelah bermain sepakbola bersama teman-temannya, setelah mandi dia meminta kepada mama untuk dihidangkan tapai yang belum masak, entah mengapa tanda-tanda kepergiannya mulai nampak yang tak mampu diterka mama waktu itu, tidak seperti biasanya mama selalu menolak untuk memberikannya karena belum layak untuk dimakan, tapi mama memberikannya dan habis dilahap oleh adikku yang kebetulan waktu itu nasi belum masak. Mama selalu mengingat kejadian terakhir itu, kejadian dimana adikku memakan makanan terakhir dikehidupannya dari tangan mama, mama selalu menangis ketika mengingat kejadian itu, alangkah lebih menyedihkan bila mama tidak memberikannya. Setelah melahap semua hidangan tapai dari mama, adik bergegas mengambil sepeda motor, dengan rapinya dia berangkat ke pengajian, Entah apa yang merasuki atau itu adalah kehendak ALLAH SWT, kurang jam 10 malam dia berkeinginan untuk pulang karena merasakan kelaparan. Ketika hendak pulang dia ingin pulang dengan sepeda motor agar cepat sampai, namun kebetulan waktu itu ujian ditempat pengajian dan motor setiap santri dirantai, agar mereka tidak kemana2. Ustad dipengajian sudah melarangnya namun adik tetap pada pendiriannya ingin pulang kerumah, dia mengajak temannya namun teman tidak ada yg mau karena terlalu capek kalo berjalan kaki, agak jauh memang dari pengajian kerumah, dia tidak menghiraukannya walau sendiri dia tetap bergegas pulang. Namun naas 30 an meter dari rumah dia ditabrak oleh pengendara yang tidak berlampu penerang. Situasi jalanan yg gelap ditambah motor yg tak ada penerang tersungkurlah adikku di jalan yg berbatu tanpa aspal, terlempar 15 meter dan terbentur batu membuat darah mengalir dari mulut dan hidungnya, tangan patah dan dahinya bocor membuat remuk hati kedua orang tuaku. Sempat dibawa kerumah sakit namun nyawanya tak tertolong, dia menghembuskan nafas terakhirnya. Hal yg membuat sedih sampai sekarang adalah waktu itu saya berada jauh dari rumah, saya sedang melaksanakan kuliah pertama saya dan baru seminggu saya pergi mendengar kabar dari tetangga, saya mengira itu hanyalah lelucon, namun banyak sms dari teman yg mengatakan demikian, dengan bergegas saya pulang naik bus, jam 12 malam baru diberitahukan bahwa adik saya telah tiada, berlinang air mata saya hingga sampai disana, melihat adik saya terbujur kaku terbalut kain kafan dengan luka2 dan darah yg tidak mengering, saya menyalatkannya, inilah kebahagian saya sempat menyalatkannya dan mencium keningnya. Namun saya belum sempat membahagiakannya, seminggu sebelum kejadian saya bersama untuk terakhir kalinya memetik rambutan, bermain bersama, namun saya tidak memberikan uang ketika dia meminta kepada saya yg kebetulan waktu itu ayah memberikan saya 4 juta untuk modal kuliah saya, dengan nada bercanda dia meinta selembar dari 80 lembar uang 50an, walaupun dengan bercanda saya menangis ketika mengingat hal ini, mengapa saya tidak memberikannya, saya sempat berjanji kepadanya tahun depan saya akan membelikannya hp oleh sebab itu saya tidak memberikanya. Ucapan yang tidak akan pernah saya lupakan adalah ketika hari terakhir saya bersamanya, yaitu ketika saya hendak akan pergi untuk kuliah, dengan kata, '' Bang nanti malam kamu akan pergi, kamu lihat sekeliling rumah dan kampung kita agar besok ketika kamu pulang kamu tidak lupa apa yang akan berubah. Kata2nya itu sangat menyentuhku dan baru bisa kuartikan setelah seminggu kemudian ketika batu nisan tertancap di belakang rumah atas namanya. Sungguh mulia adikku dia mampu memberikan kesan terbaiknya kepada setiap orang yang pernah dekat dengannya termasuk guru dan teman2nya hari sabtu ketika dia sekolah, dia menulis dibangku '' Shalatlah kamu sebelum dishalatkan, besok hari minggu'' malamnya dia telah tiada dan keesokan harinya tepatnya minggu 28 Agustus HARI DIA DISHALATKAN. Saran saya sayangilah adik-adik saudara dan orang-orang terdekat anda, karena ketika telah berpisah dengan mereka untuk selamanya, anda akan menyesal bila tidak melakukannya. Semoga bermanfaat.



Source : kaskus


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial

suratpembaca apps