Bank Permata

Kami sampaikan bahwa kami tidak pernah melakukan aktivasi kartu kredit Permata masa pakai November 2014-2015, dengan berbagai alasan:

1. Tidak ada konfirmasi untuk memperpanjang ulang kartu tersebut.

2. Kartu kredit tersebut berjarak lama dari waktu penerbitan kartu baru kami terima, sehingga dari segi waktu merugikan sebab iuran tahunan dibayar berdasarkan waktu penerbitan kartu.

3. Berbelit-belitnya urusan dengan pihak Bank Permata bila ada masalah terkait dengan kartu.

4. Tingginya tingkat gangguan yang tidak mengenal waktu ke telepon pribadi kami dari pemasaran berbagai produk Bank Permata yang kami terima.

Dengan tidak aktifnya kartu tersebut, kami merasa heran bagaimana tagihan iuran tahunan kartu kredit bulan November 2014 - November 2015 sejumlah Rp.350.000,- bisa dikirimkan kepada kami.

Seharusnya ketika kartu tidak pernah diaktifkan, pihak Bank Permata tahu bahwa mereka tidak berhak menagih biaya iuran tahunan. Pihak Bank Permata Makassar berkilah kalau kartu sudah diterima, maka otomatis biaya iuran tahunan berjalan apakah kartu tersebut diaktifkan atau tidak.

November 2016 kami mendapat kiriman lagi kartu kredit Bank Permata dan Hero Permata untuk November 2015-2016. Kartu tersebut kami kembalikan tetapi tidak mau diterima oleh pihak Bank Permata. Sekali lagi mereka berkilah bahwa bila sudah menerima, maka kartu itu dikembalkan atau tidak, tetap harus membayar biaya administrasi iuran tahunan.

Keluhan ini kami kirimkan melalui surat terbuka, sebab sistem perbankan masa kini membuat konsumen hanya berbicara dengan petugas-petugas yang bekerja layaknya mesin penjawab tanpa penyelesaian masalah. Bank Permata hanya mengedepankan hal-hal yang menurut keinginan mereka saja.

Demikian keluhan kami, atas perhatian dari Bank Permata kami ucapkan terima kasih. Terima kasih kepada Kompas.com yang berkenan memuat surat ini.

Hormat kami,