Permainan Debt Collector Bank Permata

Saya nasabah kartu kredit visa Bank Permata No. 4988-5310-3001-6*** merasa dirugikan oleh penagihan debt collector Bank Permata. Pada bulan Agustus 2014 debt collector permata yang bernama Sdr.Marion Tentua dan Sdr. Ramsi ke rumah untuk menagih tagihan visa card saya, khususnya sdr. Marion dengan nada tinggi menagih saya untuk menyelesaikan tagihan saya tersebut. Karena saya tidak mau ribut akhirnya mereka menulis lunas 40% (catatan mereka saya pegang).

Namun pada saat saya minta diangsur berubah menjadi 60% (karena salah tulis katanya) akhirnya saya ikuti. Adapun total tagihan saat itu Rp.12.454.796,- dengan diskon 40% maka yang harus saya bayar sebesar Rp. 7.473.000,-, namun mereka meminta pembayaran pertama sebesar Rp. 1 juta dengan tidak menggunakan tanda terima dengan dalih atas kepercayaan dan untuk operasional mereka.

Sebelumnya saya menolak tetapi mereka memaksa akhirnya saya mengalah dan telah di bayarkan angsuran ke-1 tgl. 29/08/2014 sebesar Rp, 1 juta diambil tunai tanpa bukti tanda terima oleh sdr. Marion Tentua. Kemudian angsuran ke-2 tgl. 27/09/14 sebesar Rp. 1,8 juta diambil oleh sdr. Ramsi dengan tanda terima No. 06189, namun baru disetorkan pada tgl. 28/10/14 berbarengan pembayaran angsuran ke-3 pada tgl yang sama.

Dari awal saya sduah curiga karena pada saat pembayaran ke Bank Permata biasanya terinformasi lewat sms banking di HP saya, namun pembayaran angsuran ke-2 baru terinformasi pada saat saya akan melakukan angsuran ke-3, akhirnya pembayaran angsuran ke-3 pada tgl. 28/10/14 sebesar Rp. 1,8 juta saya transfer langsung ke Bank Permata tanpa melalui sdr. Ramsi dan langsung terinformasi lewat sms banking di HP saya.

Akhirnya untuk pembayaran angsuran berikutnya saya langsung transfer ke Bank Permata tanpa melalui mereka lagi. Kemudian angsuran ke-4 (pelunasan/sisanya) sebesar Rp. 2,87 juta saya transfer ke Bank Permata pada tanggal 29/11/14 (terinformasi juga dalam sms banking di HP saya) dan langsung saya konfirmasikan ke sdr. Rasmi via sms bahwa pembayaran saya sudah lunas.

Namun sdr. Ramsi menginformasikan bahwa pembayaran saya masih ada yang kurang, tetapi tidak saya tanggapi karena rupanya dia ingin mempermainkan saya. Tiba-tiba pada tgl. 28/01/15 sdr. Ramsi menghubungi istri saya bahwa saya masih terdapat tunggakan sebesar Rp. 800 ribu. Kemudian saya sms sdr. Ramsi bahwa saya sudah tidak mempunyai tagihan lagi sesuai dengan pembayaran angsuran yang sudah saya bayarkan dari perhitungan tagihan sebesar Rp. 7,47 juta dan meminta surat keterangan lunas atas pelunasan tersebut.

Namun Sdr. Ramsi tetap ngotot bahwa saya masih ada sisa tunggakan namun dengan nilai yang berbeda lagi yaitu sebesar Rp. 550 ribu dan apabila tidak dibayarkan pada tanggal 28/01/15 maka diskon tersebut batal.

Akhirnya saya berkesimpulan, jadi inilah permainan debt collector Bank Permata dengan tidak memberikan kuitansi tanda terima di pembayaran angsuran ke-1 (pertama) dan mereka bisa seenaknya mengatakan masih adanya kekurangan dari tagihan yang harus di bayarkan.

Kalau memang masih kurang kenapa baru sekarang ditagih kembali. Saya harap Surat Keterangan Lunas sejak pelunasan di bulan November 2014 dapat saya peroleh dari Bank Permata tanpa ada permainan dari debt collector Bank Permata.