Sudah pegang Boarding Pass Garuda tetapi tidak bisa berangkat. Anda pernah membeli tiket pesawat, lalu berangkat, check in dan memegang boarding pass tetapi ternyata tidak boleh masuk pesawat sesuai boarding pass karena kapten pilot tidak mau menerima? Jika belum pernah temukan pengalaman menarik ini bersama Garuda! Aneh tapi nyata.
Ini terjadi pada saya, istri dan 2 balita saya : umur 1 tahun dan 3 tahun. Setelah saya berlari-lari ngos-ngosan sambil menggendong balita dan istri saya juga berlari sambil gendong bayi, jawaban yang saya terima dari petugas ruang tunggu cukup konsisten : kapten tidak memperbolehkan masuk. Kejadian ini sudah relatif lama, 21 April 2011 pesawat GA 218 Garuda Jakarta-Yogyakarta.
Saya sengaja tidak langsung menulis karena saya tidak mau menulis apa yang tidak ingin saya tulis. Dan siapa tahu bisa melupakan dengan mudah. Sebelumnya pernah suatu kali saya ingin komplain lewat media, namun karena menunda akhirnya saya lupa sendiri apa komplain saya. Namun kali ini saya berniat memberi masukan kepada manajemen Garuda supaya ada perbaikan. Tanggal 21 April karena libur panjang Paskah Jakarta macet sekali.
Saya akhirnya berhasil sampai di bandara 35 menit sebelum jadwal. Namun karena antrian di Garuda Frequent Flyer terlalu panjang dan kami tidak mau nyerobot antrian, kami tertinggal pesawat pukul 17.00. (Belakangan saya baru tahu kalau bisa juga cek in tanpa bagasi) Lalu saya mendaftar waiting list untuk pesawat pukul 19.00. Di counter customer service saya dibantu untuk mendapatkan ticket tersebut. Setelah membeli biaya tambahan ticket, Boarding Pass kami akhirnya tercetak. Tetapi bayi saya (1 tahun) kata petugas belum dibelikan ticketnya.
Padahal saya membawa print out e-ticket yang sudah diurus kantor saya. Petugas terlihat sibuk ketemu supervisor atau siapa saya kurang tahu, sampai akhirnya boarding pass kami lengkap. Tetapi pengurusan ini cukup menghabiskan waktu. Sedetik setelah memperoleh boarding pass, saya dan istri sambil menggendong anak2 berlari karena kami sadar waktu sudah mepet. Dan hasilnya : Kapten pilot bernama Sasono menurut petugas ruang tunggu menolak kami. Tentu saya protes, saya diantar kembali ke customer service.
Percuma juga ngotot supaya terbang malam itu juga. Petugas Garuda bergantian berusaha handle masalah ini namun tidak ada solusi karena pesawat hari berikutnya juga penuh. Petugas menyarankan waiting list lagi, tentu saya minta kepastian harus bisa berangkat keesokan harinya. Sampai akhirnya petugas bernama Juara berhasil mengurus tiket kami untuk hari berikutnya, GA 204. Saya cuma rugi 1 malam liburan plus kasihan terhadap istri saya yang sudah jauh berlarian gendong bayi.
Kejadian punya boarding pass tapi tidak bisa berangkat ini aneh, jadi pasti ada seseorang yang salah dan harus bertanggung jawab! Mungkin kaptennya, mungkin petugas check in atau manajemen Garuda. Hanya pihak Garuda yang tahu persis. Yang jelas saya masih simpan 4 boarding pass tersebut untuk kenang-kenangan.
Fidelis Indriarto
Soboman RT 6/RW 9 Ngestiharjo, Kasihan
Yogyakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial