Masukan untuk Pengelola Tol Semanggi-Tomang

Jakarta - Kemacetan sudah menjadi hal yang biasa di kota Jakarta ini.Untuk mengurangi kemacetan, sebenarnya masih ada solusi lain selain penambahan jalan, yaitu pemanfaatan yang maksimal dari jalan-jalan yang ada, terutama antara jalan utama/protokol dan jalan tol. Caranya adalah dengan membuat pintu masuk atau keluar dari jalan tol yang cukup dan optimal. Hal ini saya amati di jalan tol yang sering saya lewati, yaitu tol dalam kota dari arah Semanggi/ Senayan kearah Tomang/ Pluit. Biasanya kemacetan terjadi mulai dari Semanggi, Senayan sampai di depan Mall Slipi dan terutama saat jam pulang kerja sampai malam hari. Menurut saya kemacetan yang tiap hari terjadi di bagian tersebut adalah akibat dari kepadatan lalu lintas di jalan Letjen S. Parman dan banyaknya kendaraan yang mau keluar dari jalan tol, terutama di pintu keluar: Tomang, Grogol. Jadi kendaraan dari tol dalam kota yang mau menuju daerah Tomang, Grogol, Daan Mogot, Mall Taman Anggrek, Kebun Jeruk, Jelambar Baru, Roxy dan Tanjung Duren harus keluar di pintu ini, karena pintu keluar berikutnya adalah Jelambar, Angke. Setelah melewati titik kemacetan ini jalan tol tersebut dalam kondisi lancar. Jadi menurut saya, efektifnya dibuka pintu keluar tambahan, seperti setelah Mall Taman Anggrek atau Mall Ciputra. Saya percaya, dengan adanya pintu keluar tambahan ini, pasti akan mengurangi kemacetan dibagian jalan tol tersebut, karena kendaraan akan keluar di pintu keluarnya yang terdekat sesuai daerah tujuannya, sehingga pemanfaatan jalan tol dan jalan protokol bisa lebih optimal lagi dan dapat mengurangi kemacetan yang selama ini belum bisa ditanggunglangi. Semoga melalui surat ini pihak pengelola jalan tol dan pemda jakarta bagian lalulintas bisa mempertimbangkan masukan saya ini. (nrl/)