Security Carrefour Tidak Sopan kepada Pelanggan

“Kesenangan. Kita telah mengejutkan mereka, memenangkan hati mereka dan memuaskan mereka. Setiap hari kita menjadikan hal itu sebagai misi untuk menjaga kepuasan itu tetap ada selamanya”. Penggalan di atas merupakan salah satu dari sekian banyak misi Carrefour sebagai ritel ternama di Indonesia. Saya sebagai salah satu pelanggan Carrefour jelas kecewa terhadap apa yang telah saya alami beberapa hari yang lalu.

Berikut kronologisnya : Pada hari Sabtu, 16 Juni 2012 lalu pukul ± 19.00 di Carrefour Tangerang City saya bersama istri dan anak yang masih berusia 15 bulan seperti biasa berbelanja kebutuhan sehari-hari. Karena anak kami masih berusia 15 bulan maka perlengkapan yang dibawa untuk menunjangnya juga tidak sedikit, kami membawa stroller dan 1 tas backpack yang pastinya dipenuhi kebutuhan anak kami seperti pampers, susu, baju ganti, bedak, dll.

Ketika akan melewati pintu masuk otomatis, saya di panggil oleh seorang security bernama Siti Maulida. Beliau menanyakan isi tas saya dan saya jelaskan isinya, beliau terdiam sejenak sambil melayani customer lain. Karena terdiam maka saya asumsikan beliau memperbolehkan saya melewati pintu masuk otomatis itu. Setelah kurang lebih 3 meter saya melewati pintu itu, beliau kembali memanggil saya dengan maksud memberi segel kawat ditas saya sehingga saya tidak bisa membukanya selama di area gerai ini.

Dengan tanpa basa basi beliau langsung menyegelnya tanpa ada keramahan, saya jelaskan dengan baik-baik kalau isinya keperluan anak saya dan kalau disegel bagaimana mengambilnya kalau anak saya membutuhkan susu misalnya. Setelah saya berargumen dengannya, akhirnya beliau membiarkan tas saya untuk tidak disegel sambil bergumam kesal bahwa yang dilakukan hanyalah menjalankan tugas. Saya berlalu melewati pintu masuk, dan tidak lama beliau masih bergumam keras dengan temannya sambil berkata “...dibilangin ngeyel!” .

Sebagai customer mendengar perkataan itu jelas saya sangat kecewa, sekian lama saya ke Carrefour baru kali ini mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti ini dan seharusnya beliau bisa menjaga sikapnya karena dia membawa nama besar Carrefour. Ada 3 hal yang ingin saya sampaikan disini :

1. Kalau memang beliau hanya menjalankan tugas saja, mengapa baru kali saya mendapatkan perlakuan ini? Bukankah seharusnya mereka memiliki SOP (Standard Operating Procedures) yang harus dilaksanakan?

2. Kalau melihat penggalan misi Carrefour di atas bukankah kepuasan pelanggan yang utama? Mengapa beliau tidak menawarkan alternatif misalnya memeriksa tas saya di saat meninggalkan area gerai?

3. Sebagai salah satu retail terbesar seharusnya Carrefour bisa mengontrol perilaku para karyawannya sehingga apa yang diharapkan dari misinya tercapai dan tidak hanya sebuah wacana belaka.

4. Diharapkan pihak Carrefour bisa memperbaiki kualitas pelayanannya.

R. A Equivalent Muday
Jl. Alfa 4 No. 70 Cimone Permai
Tangerang