Pada tanggal 8 Juni 2014, saya membeli ponsel Android dengan harga IDR 4.999.000 di Lippo Karawaci, Tangerang. Sungguh, ini adalah pertama kali saya membeli ponsel dengan harga jauh diatas harga ponsel sebelumnya, yaitu IDR 700.000 saja. Pengalaman yang saya dapatkan benar-benar memuaskan. Tapi saya merasa kurang percaya dengan pihak merk ponsel tersebut karena saya anggap masih pemain baru dalam ponsel berbasis Android. Kebetulan, saya diberitahu teman mengenai ponsel Sony Xperia yang tahan air, debu, dan memiliki baterai kuat.
Saya akhirnya memutuskan untuk menjual ponsel Android kurang lebih satu bulan setelah penggunaan dengan harga IDR 4.200.000. Pada tanggal 12-14 Juli 2014, saya meluncur ke Jakarta mengunjungi Mal Taman Anggrek dan ITC Roxy Mas dalam tujuan mencari Sony Xperia Z Ultra LTE C6833 atau C6806 karena memiliki spesifikasi yang identik dengan LG Nexus 5. Tetapi, yang saya temukan justru Sony Xperia Z Ultra C6802 (tidak memiliki fungsi 4G LTE).
Sungguh terkejut karena saat saya menghubungi pihak Sony ke nomor 021-29357669, dideklarasikan bahwa Sony Xperia Z Ultra LTE dijual di Indonesia dan dapat dibeli di Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa Gading, dan ITC Roxy Mas. Keesokan harinya (15 Juli 2014), saya memutuskan untuk membeli Z1 Compact di gerai ITC Roxy Mas lantai 3 dengan harga IDR 5.910.000 untuk spesifikasi yang identik dengan ponsel Android sebelumnya tapi memiliki layar lebih kecil dan ketahanan terhadap air dan debu bersertifikat IP58.
Saya membeli Z1 Compact karena selain sudah merugi menjual ponsel berumur satu bulan, juga karena tidak menemukan Z Ultra LTE yang merupakan tujuan utama ponsel yang akan saya beli. Pada awal penggunaan, pengalaman yang saya dapatkan memang lumayan, tetapi tidak jauh berbeda dengan ponsel sebelumnya. Lama-kelamaan, saya mulai curiga karena aplikasi kamera sering tidak mau berfungsi, harus dilakukan restart ponsel tiap kali terjadi agar dapat berfungsi kembali.
Pada 18 November 2014, saya membawa Z1 Compact ke field trip selama 2 hari di Bogor. Di sinilah masalah mulai terjadi, muncul embun dan titik air pada bagian dalam lensa kamera ponsel. Sungguh aneh untuk ponsel bersertifikat IP58, padahal saat itu kondisi hujan dan ponsel terletak di saku celana saya.
Sebagai informasi, ponsel Android sebelumnya yang saya gunakan pada lokasi yang sama selama masa pemakaian, tidak berembun pada lensa kameranya dibandingkan dengan Z1 Compact yang memiliki ketahanan terhadap air. Setelah field trip, saya kembali ke Tangerang dan melihat bahwa embun dan titik air pada lensa kamera sudah tiada, sungguh melegakan. Beberapa hari kemudian, penggunaan Z1 Compact mulai tidak nyaman, lensa kamera sering berembun tanpa sebab, membuat saya sulit memotret dalam perkuliahan.
Saya mulai meragukan ketahanan air ponsel ini. Kemudian, pada 7 Desember 2014, saya mencoba untuk menguji ketahanan air dengan cara meletakkan ponsel saya di bawah air mengalir pada wastafel. Tak lama, layar dan lensa kamera mulai berembun dan berair. Padahal saya sudah memastikan bahwa semua katup tertutup. Saya langsung mengeringkan luar ponsel dengan tisu dan ketika membuka katup micro USB, tiba-tiba keluar air.
Saya simpulkan bahwa ponsel ini kurang memiliki ketahanan terhadap air meskipun semua katup sudah tertutup. Saya menghubungi 021-29357669 untuk meminta bantuan cara menghilangkan embun pada lensa kamera dan layar. Instruksi untuk membuka seluruh katup dan meletakkan ponsel pada bidang datar dengan menghadapkan kamera ke atas ternyata tidak berhasil. Sudah dua hari, lensa dan layar masih berembun.
Akhirnya pada tanggal 10 Desember 2014, ponsel benar-benar kering. Tapi, mengapa ponsel tidak dapat mengisi ulang daya? Saat saya colok dengan charger, hanya lampu notification berwarna merah tanpa menunjukkan feedback apakah ponsel terisi dayanya. Saya biarkan selama beberapa jam, ternyata tidak mau menyala.
Dengan lapang dada, saya bawa Z1 Compact yang tidak dapat menyala ke Service Centre ITC Roxy Mas lantai 3 dengan keluhan ponsel tidak mau mengisi daya, lensa dan layar berembun tanpa sebab, dan katup micro USB yang tidak dapat menutup dengan benar. Saya diberitahu paling cepat akan selesai dalam 14 hari. Saat menanyai perkiraan paling lama, saya hanya diberitahu 4 sampai 8 minggu.
Tepatnya 14 hari kemudian (26 Desember 2014) karena tidak diberi kabar mengenai perbaikan ponsel, saya mencoba untuk menghubungi 021-29357669. Saya diberitahu bahwa repair order saya akan dibantu follow-up (pertama) dengan jangka waktu perbaikan paling lambat 1-7 hari kerja, tidak hanya itu, saya pun diberi nomor telepon "divisi servis" yaitu 021-29519350. Setelah 7 hari berlalu pada 3 Januari 2015, saya hubungi nomor 021-29357669 karena saat menghubungi nomor “divisi servis”, panggilan saya tidak pernah diangkat.
Saya diberitahu bahwa ternyata pihak Sony belum mendapat balasan perbaikan ponsel dari pihak service center dengan alasan pihak service center tidak beroperasi pada hari itu dan dijanjikan akan dibantu follow-up (kedua). Pada 4 Januari 2015, saya hubungi lagi ke nomor yang sama dengan balasan pihak Sony belum mendapatkan pembaharuan repair order karena tidak terkait dengan pihak service center.
Permohonan saya akan di-follow-up (ketiga) lagi keesokan harinya. Pada 6 Januari 2015, karena bukan hari libur, saya hubungi lagi ke nomor yang sama dengan mendapat balasan bahwa repair order saya akan di-follow-up (keempat). Setelah panggilan itu, saya menghubungi nomor 021-29519350 “divisi servis” untuk meminta kejelasan. Kali ini saya mendapat balasan yang berbeda, ponsel saya sudah dapat diambil sejak 2 Januari 2015. Saya merasa senang dan lega, tapi kenapa balasan yang saya dapatkan berbeda dengan pihak Sony? Saya mulai curiga dan mengkonfirmasi ulang, ternyata “divisi servis” salah mendengar repair order yang saya sampaikan (saya punya rekaman pangglilan sebagai bukti). Ternyata unit saya masih dalam proses perbaikan. Pada 12 Januari 2015, saya menghubungi lagi “divisi servis” dengan balasan belum ada update terbaru dan sekarang dengan label keterangan “pergantian mesin”.
Tidak ada informasi kapan (estimasi) perbaikan ponsel akan selesai. Balasan yang sama saya dapatkan saat saya menghubungi divisi servis pada 15 Januari 2015, kali ini dibantu follow-up (kelima) lagi. Pada 19 Januari 2015, saya hubungi “divisi servis” dengan balasan masih dalam pergantian mesin, belum ada estimasi. Terakhir, hari ini, 26 Januari 2015 saya hubungi “divisi servis” dengan balasan yang sama tapi dengan tambahan akan dibantu follow-up (keenam).
Selain dengan cara menghubungi langsung, saya pernah mengirimkan surat elektronik ke *****@****.*** pada 26 Desember 2014 tetapi tidak pernah dibalas. Sungguh saya benar-benar merasa tidak dapat berbuat apa-apa selain menuliskan surat pembaca seperti ini. Jika saya tahu bahwa service center Sony Mobile Indonesia seperti ini, saya tidak akan menguji lagi ketahan air Z1 Compact dan membiarkan lensa serta layar ponsel mengembun tanpa sebab.
Jika saya tahu lensa serta layar ponsel Z1 Compact dapat mengembun tanpa sebab, saya tidak akan memberanikan diri untuk menggunakan ponsel tersebut di lingkungan yang lembab. Jika saya tahu bahwa pihak Sony Mobile Indonesia tidak transparan dalam memberikan layanan perbaikan ponsel ke pelanggan, saya tidak akan menjual ponsel Android sebelumnya yang masih baru digunakan dalam satu bulan untuk membeli produk Sony.
Saya memilih Z1 Compact yang berspesifikasi tinggi karena akan saya gunakan sebagai debugger untuk aplikasi Android yang akan saya buat. Karena ponsel saya sedang diservis, sia-sia pula langganan e-learning berbayar mengenai pembuatan aplikasi Android. Selain kerugian yang dapat tergantikan, saya juga tidak dapat menyelamatkan momen-momen acara tahun baru saya yang tak tergantikan.
Saya harap surat pembaca saya dapat memberi pandangan ke masyarakat bagaimana pihak Sony Mobile Indonesia melayani pelanggannya. Karena sudah enam kali dibantu follow-up, saya memohon pihak Sony untuk menukar unit Z1 Compact saya dengan yang baru (bukan bekas atau refurbished) jika tidak dapat mengganti mesin ponsel saya.
Jika penukaran unit tidak memungkinkan, pihak Sony dapat memberikan kompensasi berupa uang yang sejumlah harga Xperia Z1 Compact saat saya beli pada 15 Juli 2014. Terima kasih atas kerjasamanya.