Jakarta - Membaca surat yang bertajuk
"Problem Pengiriman Barang ke Indonesia" saya ingin berbagi pengalaman dengan Bapak Anton.
Sebagai anak bangsa yang pernah mengecap pendidikan di luar negeri saya sering mengirim barang pulang ke Indonesia dan sudah saya lakukan lebih kurang 100 kali dalam periode 10 tahun di dua negara yang berbeda.
Kadang-kadang barang yang dikirim akan tiba 2 sampai 3 bulan kemudian. Ada yang tiba 1 bulan tetapi kena charge dan banyak lagi. Padahal tidak ada barang terlarang atau haram yang dikirimkan.
Ada juga rekaman CD (
compact disk) yang dikirim. Sesampai di Kota Medan barangnya hancur/retak. Barang tersebut terpaksa saya buang karena tidak bisa digunakan lagi. Ada yang barangnya sama sekali tidak pernah sampai ke tujuan.
Kalau pengiriman dilakukan dengan "DHL" maka barang akan tiba dalam tempo 3 hari. Itu pun saya harus membayar US$35 dollar untuk maksimal 2 kg (tahun 1995-2001).
Saya merasa kalau hal ini ada hubungan dengan peraturan/pabean. Maka Pos Indonesia berhak memeriksa dengan cermat dan teliti. Tetapi, jangan memakan waktu 3 bulan hanya untuk barang di bawah 1 kg dan dibungkus kembali dengan kerapian yang sangat mengerikan.
Kalau pengiriman dilakukan dari Kota Medan ke negara yang saya tempati, paling lambat barang akan tiba 1 minggu dan tidak pernah dibuka dengan kasar dan packing kembali seadanya.
Karena saya sekarang sudah berada di Indonesia jadi saya tidak akan mempermasalahkan hal ini lagi. Hanya kalau bisa periksa barangnya dengan teliti dan jangan asal-asalan dan dikembalikan ke bentuk yang rapi seperti waktu dikirimkan dari negeri asal.
Andy R Jurnaly
Jl Wahidin 31 Medan
*****@****.***
081376229055(msh/msh)