Nissan BasRa Menjual Mobil Baru dengan Kondisi Bekas

Pada tanggal 15 April 2014 saya membeli mobil All New Nissan Grand Livina NIK 2013 di showroom Nissan Basuki Rahmat Surabaya. Pihak marketing bernama Saiful mengatakan bahwa mobil ready warna silver. Saya setuju dan mobil dijanjikan akan ready dalam waktu 1 minggu (26 April 2014). Pada tanggal 24 April 2014 Saiful menelepon saya bahwa warna mobilnya bukan silver tetapi dark grey dengan berdalih sales yg lain salah memberikan informasi warnanya.

Pada tanggal 26 April 2014 sekitar jam 12 saya kembali menanyakan untuk serah terima unit akan tetapi Saiful menunda sampai tanggal 28 April 2014. Pada tanggal 28 April 2014 jam 13:00 WIB saya sampai di Nissan Basuki Rahmat untuk serah terima unit yang dijanjikan jam 14:00 WIB, akan tetapi kembali ditunda hingga pukul 16:30 WIB dengan alasan unit belum selesai dipoles. Saat akan melakukan serah terima, kami (saya,Saiful,OB yg sedang gesek nomor rangka dan mesin) mengecek mesin.

Begitu kap mesin dibuka, ternyata bagian dalam kap mesin kanan dan kiri terdapat karat dengan kondisi cat yg mengelupas sepanjang sekitar 10 cm posisi dekat engsel kap mesin sebelah kiri. Saya sebetulnya tidak mau melakukan serah terima (sudah warna tidak sesuai dengan kesepakatan dan ternyata ada karat) tapi Saiful mengatakan itu bukan karat (pada bagian sebelah kiri) dan wajar karatan karena unit NIK 2013.

Dia juga mendesak saya untuk melakukan serah terima dan berjanji masalah karat akan diselesaikan saat service 1000 km. Selain itu, dia juga berjanji bahwa STNK akan keluar dalam kurun waktu 2 minggu dari tanggal serah terima unit (28 April 2014). Dalam kurun waktu 2 minggu tidak ada kabar mengenai STNK dan masalah karat. Saiful mengirim SMS ke saya tanggal 13 Mei 2014 jam 17:28:51 WIB dan tanggal 14 Mei 2014 jam 08:35:09 WIB yang menjanjikan saya bahwa STNK jadi pada tanggal 14 Mei 2014 sore.

Pada tanggal 14 Mei 2014 sore saya ke showroom Basuki Rahmat dan diterima oleh Pak Yosi. Beliau mengatakan bahwa STNK akan selesai dalam pada tanggal 16 Mei 2014 karena Samsat Surabaya sedang diperiksa oleh KPK. Saya lalu menyampaikan masalah karat dan minta ke Pak Yosi untuk mengecek bagian bawah mobil, tetapi beliau menolak dengan alasan bengkel sedang ramai. Pada tanggal 31 Mei 2014 saya memasukan mobil ke bengkel yang diterima oleh Service Advisor Pak Yuli Heriawan untuk service 1000 km dan sekalian untuk selesaikan masalah karat. Karena saya buru-buru dan saya percaya masalah sudah selesai, saya tidak cek kembali.

Pada tanggal 2 Juni 2014 kembali komplain ke Saiful dan Pak Yosi untuk masalah karat dan doortrim belang (ada noda seperti cat warna silver), Beliau menyarankan saya untuk membawa mobil ke bengkel rekanan Nissan yaitu bengkel Kilaps di Jalan Kedungsari Surabaya. Keesokan harinya saya ke bengkel tersebut dan ternyata pihak bengkel membersihkan doortrim dengan solar dan tidak mampu menyelesaikan masalah karat.

Saya kembali protes ke showroom dan diterima oleh Pak Ramli. Beliau membawa mobil saya ke bengkel untuk diangkat. Alangkah terkejutnya saya ternyata bagian bawah mobil juga terdapat :

1. karat (bagian roda depan kanan dan kiri).

2. ada cat berwarna biru (bagian belakan dekat roda kanan dan kiri).

3. bagian bawah tutup mesin ada bekas goresan (seperti bekas nyangkut/gasruk) Saiful kemudian memfoto mobil saya untuk ditanyakan penyelesaian ke Nissan Jakarta atas perintah Pak Ramli.

Pada tanggal 14 Juni 2014 saat saya hendak bersihkan bagian bagasi alangkah terkejutnya saya melihat pecahan kaca didoortrim bagian bekalang sebelah kiri dan di bawah jok penumpang bagian belakang seperti "bekas" terjadi sesuatu yg menyebabkan kaca pecah dan sudah saya informasikan ke Saiful via SMS.

Pada tanggal 17 Juni 2014 saya kembali ke Nissan Basuki Rahmat bertemu dengan Saiful,Pak Ramli, Pak Ari dan Pak Andri. Di situ saya tunjukan pecahan kaca dan diambil 2 butir oleh Pak Ari untuk sample yang dikirim ke Nissan Jakarta (Nissan Motor Indonesi/NMI) dan semua keluhan saya diemalkan ke MNI oleh Pak Andri dan saya diminta untuk menunggu keputusan dari MNI.

Sampai sekarang tidak ada tanggapan serius dari baik pihak Nissan Jakarta (Nissan Motor Indonesia) maupun pihak Nissan Surabaya. Mereka malah menawarkan aksesoris mobil sebagai kompensasinya.

Apakah itu sepadan dengan kondisi mobil yang dapat dikatakan cacat tersebut? Apakah begini cara kerja showroom mobil besar dengan cara menjual mobil baru dengan kondisi "bekas"? Saya menghimbau kepada para pembaca Kompas.com agar hati-hati membeli mobil Nissan.