Home > Finansial > Perbankan & Kredit > Pegawai Bank Niaga Mampang Tidak Sopan

Pegawai Bank Niaga Mampang Tidak Sopan


770 dilihat

Rabu, 26 April 2017, saya main ke rumah orangtua saya. Kurang lebih sekitar jam 17.30, telepon rumah berbunyi. Setelah saya angkat dan bilang halo, saya langsung dibentak dengan kalimat "teleponnya bisa tidak sih jangan dimati-matiin!". Saya bingung, siapa magrib telepon ke rumah orang, tidak balas halo langsung bentak-bentak.

Saya langsung tanya ini siapa. Lagi-lagi tidak dijawab pertanyaan saya dan saya dibentak lagi dengan kalimat "susah banget sih saya mau ketemu Ibu L**s! Jangan dimati-matiin dong teleponnya!". Saya jawab, "ibunya sedang umroh. Ini dari siapa?". Saya pun dibentak lagi dengan nada yang lebih tinggi "kemarin bilangnya ke luar kota, sekarang Umroh, yang benar yang mana? Saya Risma atau Rina (saya lupa namanya siapa tapi antara dua itu) dari Bank Niaga Mampang!".

Saya jadi agak kepancing nih kok ada orang bank yang telepon ke rumah nasabah dan bentak-bentak orang seenak jidat. Singkatnya, saya bilang saya anaknya terserah dia mau percaya atau tidak, ibu saya lagi Umrah. Sampai saya suruh dia kalau tidak percaya, ke sini saja. Lalu, mbak yang bentak saya itu bilang dengan nada yang tetap tinggi, "ini bener anaknya tidak? bayarin dulu deh tagihan Ibu! Saya tunggu hari ini juga!".

Saya paham ketika ada nasabah yang belum bayar tagihan padahal sudah jatuh tempo, pasti orang bank akan mengejar nasabah karena dia sendiri juga setres pasti dikejar deadline kantor. Saya tidak tahu juga ibu saya sudah telat bayar berapa lama. Ini juga kelalaian ibu saya karena telat bayar. Apapun alasannya, apa dibenarkan caranya seperti itu? Apakah semua nasabah yang telat bayar diperlakukan seperti itu? Saya keluarga dari nasabah.

Bagaimana kalau pembantu saya yang mengangkat telepon? Pasti lebih dimaki-maki lagi padahal pembantu tidak tahu apa-apa. Akhirnya, setelah dia tetep teriak-teriak ngomong sama saya, saya bilang "mbak mau saya bantu tidak? Kalau mau, mbak sabar dan jangan teriak-teriak. Saya minta nomor kartu ibu saya biar saya bayar". Dia jadi sedikit pelan suaranya.

Akhirnya saya dikasih nomor kartu ibu saya dan nomor telepon untuk mengirim bukti pembayarannya. Setelah saya bayar tagihan ibu saya yang kurang dari satu juta rupiah itu, saya mengirim bukti pembayaran ke nomor yang dikasih Mbak Risma atau Rina tadi. Dan gak ada balasan terima kasih atau apalah gtu setelah saya kirim tanda bukti.

Hari ini, Jumat, 5 Mei 2017, pembantu saya menerima telepon lagi dari Bank Niaga yang menagih tagihan credit card ibu saya. Saya tidak tau apakah Mbak Risma atau Rina yang menelepon lagi. Tapi yang jelas, pembantu saya juga mendapat kata-kata yang tidak sopan ditelepon itu.

Saat menawarkan credit card saja ramahnya minta ampun. Merayu, memuji. Saat menagih pembayaran, membentak-bentak dan berbicara dengan bahasa tidak sopan. Kepada Mbak Risma atau Rina dari Bank Niaga Mampang, begitukah cara yang diajarkan di perbankan?




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial