Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Petugas Penagihan Bank Mandiri Yang Gonta Ganti Ngancam dan Maki
1622 dilihat
Saya nasabah macet kartu kredit Bank Mandiri, tagihan pokok saya Rp 14.050.000, dan sekarang sudah menjadi berpuluh-puluh juta. Dari awal saya merasa tidak mampu lagi membayar saya sudah menelepon CS Bank Mandiri dan menjelaskan semuanya. Tapi buntu dan tidak ada solusi karena solusi pembayaran yang di tawarkan Bank Mandiri ke saya belum bisa saya jangkau.
Sampai pada akhirnya saya tiap hari tiap minggu tiap bulan di telpon hanya untuk di maki-maki, diancam-ancam oleh para petugas penagihan Bank Mandiri. Yang pada akhirnya saya putuskan saya tidak akan membayar sepeser-pun kepada Bank Mandiri walaupun saya punya uang karena saya sudah di perlakukan sedemikiannya.
Hal itu terus berlangsung dan sudah lebih dari 20 petugas Bank Mandiri yang mengaku pinter, berpendidikan, lebih mulia karena tidak macet hutang, dan merasa beruntung bekerja di Bank Mandiri yang begitu besar dan bisa bebas menagih dan memaki-maki saya, begitu pengakuan mereka tiap kali memaki saya di telepon.
Mereka semua mengaku berkantor di Bank Mandiri Div Collection, Jl. Irian Barat No. 1 Surabaya, Telp 031 5049096 Fax 031 5049076 Lalu pada tanggal 10 November 2015 ada petugas penagihan perempuan bernama Ivone, dan SPV-nya bernama Ines, mereka berdua lebih manusia dengan berbicara lebih sopan yang bisa saya mengerti sampai pada saya mengisi form permohonan keringanan dan mengangsur Rp 100.000, - per bulannya, saya sudah melakukan pembayaran pertama sejak 3 Desember 2015.
Namun pada tanggal 05 Januari 2016, ada petugas Bank Mandiri kembali menelpon saya, dengan suara lantang berteriak tanpa menyebutkan nama lantas ngomong kasar memaki-maki dan menyuruh saya membayar lunas karena cicilan Rp 100.000,- itu tidak berarti apa-apa, dan setelah saya bertanya berulang kali dia mengaku bernama HELEN tapi tetap memaki-maki sampai pada akhirnya telepon saya tutup.
Bila sedemikiannya Bank Mandiri memperlakukan nasabah yang macet karena bener2 jatuh dan dalam masa kesulitan, saya setiap kali di telpon juga selalu menjawab dengan sopan, saya juga tidak pindah kemana-mana, tidak memalsukan data diri dan lainnya, intinya saya tetap ingin menyelesaikan kewajiban saya sesuai dengan kondisi saya saat ini.
Namun buat Mandiri, Bank yang mengaku begitu besar itikad baik dan nominal pembayaran yang kecil tidak berarti apa-apa, semua petugas penagihan Bank Mandiri seperti robot kalaupun diperintahkan untuk membunuh nasabah di tempat pasti mereka lakukan. Bukan cari solusi bersama, untuk menerima pembayaran nasabah berapapun jumlahnya.
Apakah Bank Mandiri memang memerintahkan petugas penagihannya untuk tidak beretika dan berperi kemanusiaan kepada semua nasabah yang macet ? Terima kasih Surat Pembaca Kompas.com. Semoga tulisan ini membuka hati para pemimpin dan petinggi Bank Mandiri.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.