Lion Air
Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Transportasi Udara > Bagasi Hilang, Janji Palsu Petugas Lion Air

Bagasi Hilang, Janji Palsu Petugas Lion Air


1065 dilihat

Pada tanggal 10 November 2010 yg lalu, saya Taqiya bersama 3 orang Anak dan Mertua saya (mertua saya hanya ke Jakarta saja) berangkat dari Palembang ke Palangkaraya dgn Lion Air Flight JT 335 16.40 dan JT 678 19.15 (menyusul suami saya yang bekerja di LSM Palangkaraya). Bagasi yang saya bawa ada 2 tas besar, 3 kardus besar dan 1 kardus sedang (berisi makanan dan dompet). Pada saat mau ambil bagasi di bandara Cilik Riwut Palangkaraya, ternyata kardusnya (yang berisi makanan dan dompet) ternyata tidak ada. Saya ditemani suami saya melapor pada petugas yang diterima oleh Bapak Adjie dengan laporan JT 227279. Dengan mimik muka yg biasa-biasa saja, tanpa permintaan maaf, (sepertinya kejadianseperti ini rutin saja nampaknya), beliau hanya mengatakan akan mengontak Jakarta. Tunggu aja kalo ketemu besok saya hubungi katanya. Sewaktu di bandara Soetta, saat ayah mertua saya mau ambil bagasinya, ada melihat kardus saya tersebut dan menelpon saya yang telah berada di Gate A3. Saya bilang kasih tau aja dgn petugasnya. Ayah saya memberitahukan kpd petugas lion di Soetta, kata Ayah saya itu Kardus anak saya, apa biar diantar ke A3. Di katakan petugas tersebut biar saja pak nanti diurus petugasnya. Ternyata kata adik-adik saya yang sdh lama di Palangkaraya, kejadian seperti ini seringkali dialami baik dia maupun para teman-temannya yang naik Lion Air yang transit. Dan yang hilang biasanya barang-barang tambahan, kaya’ makanan, supenir gitu. Isi kardus tersebut (empek-empek, kerupuk, ikan teri ) adalah oleh-oleh saya buat adik-adik saya, anak-anaknya dan sesama kerabat yang jauh di rantau dari Palembang. Betapa kecewanya saya, karena sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Bahkan saat nelpon sebelum berangkat ke Palangkaraya, yang dibicaraain hanya oleh2 itu. Keesokan harinya, ada telpon dr Bp. Adjie, katanya mungkin nanti malam barangnya ada. namun setelah kami tunggu2 ternyata tidak ada. Setelah 3 hari kami menghubungi bp. Adjie. Kata beliau barangnya belum diketemukan. Lagi-lagi tanpa permintaan maaf beliau mengatakan untuk klaim harus menunggu 2 minggu dan akan diganti. Sebenarnya bukan masalah diganti aatu tidaknya, coba Anda bayangkan bagaimana kalau Anda dalam posisi seperti kami. Jauh dari tanah kelahiran, dan makanan khas daerah sendiri. Saya telpon Ayah saya, minta tolong ke Bandara Soetta mencarikan kardus yg tertinggal tersebut. Ayah saya ke Soetta dan diantar oleh petugas Lion Air ke gudang mereka yang ada di Bandara, ada banyak sekali barang-barang yang bertumpukan disana. Ayah saya bertanya, ternyata barang-barang tersebut adalah barang-barang penumpang yang “hilang”. Namun setelah dicari kardus punya saya tidak ditemukan. Akhirnya kata petugas tersebut, biar aja pak nanti petugas yang dari Palangkaraya akan mengurusnya.?? Lebih kurang 2 minggu kemudian, bp. Adjie menelpon, katanya dompetnya bisa diambil di bandara. Saya diantar suami saya ke bandara untuk menemui bp. Adjie. Ternyata beliau tidak menemui saya, hanya menitipkan dompet tersebut pada loket Lion Air di bandara Cilik Riwut. Ternyata dompet tersebut sudah keluar dari dalam kardus , di masukan dalam amplop coklat. Tidak ada penjelasan, hanya dikatakannya bahwa barangnya nyasar ke daerah lain. Dan katanya, untuk penggantiannya nanti menunggu dari Jakarta. Saya berpikir saja, kok Lion Air sebuah perusahaan penerbangan yang sangat besar di Indonesia, pelayananya tidak sebesar namanya. Kenapa dompet tersebut sudah keluar dari kardus tanpa penjelasan dahulu. Menurut saya, suatu hal yang privacy membuka barang orang tanpa meminta izin dahulu, apapun kondisinya, saya tahu bahwa lebih dari 3 hari, makanan yang tanpa pengawet sudah busuk/ berbau, tapi apa salahnya hubungi dahulu pemiliknya. Apa susahnya berempati pada konsumen yang sudah dihilangkan barangnya dengan perkataan maaf dan merasakan kesedihannya. Terus pertanyaan saya setelah mendengar dari apa yang dilihat oleh Ayah saya digudang di Bandara Soetta tersebut “menggunung”, apakah pihak Lion Air hanya menumpuk barang yang “hilang/nyasar” milik penumpang tersebut tanpa ada tanggung jawab untuk menghatarkan seperti yang dijanjikan oleh petugas yang menerima laporan dibandara tujuan. Petugas penerima laporan plin-plan, atau hanya mengumbar janji supaya enak didengar saja oleh kami? Terus bagaimana kelanjutannya, apakah hanya seperti ini sajakah penyelesaiaannya. Saya masih menunggu jawaban dari pihak Lion Air. Sebelumnya saya telah mengirimkan email ke pihak Lion Air, tetapi sampai saat ini pun belum ada tanggapannya. Melalui surat pembaca ini saya hanya berharap pihak Lion Air dapat menindak lanjuti keluhan dan kasus saya ini. Terima kasih atas perhatiannya. Terima kasih kepada Kompas.com yang telah memuat Surat Pembaca ini.

Taqiyah
Jl. Letjend. Soeprapto No. 15
Palangkaraya




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial