Kecewa terhadap Garuda Indonesia

Pada tanggal 19 Februari 2011, saya bertolak dari Hongkong menuju Jakarta, dengan GA 863, tiba di bandara International Soekarno Hatta pukul 20.30 WIB. Kebetulan saat itu saya duduk di kursi 19H. Ketika pesawat telah landing dan saya bersama beberapa penumpang langsung bergegas keluar pesawat, beberapa meter setelah keluar dari badan pesawat, saya sadar bahwa IPAD saya tertinggal didalam bangku, saya segera bergegas lari kedalam pesawat untuk mengambil IPAD saya yang tertinggal, akan tetapi dalam waktu yang tidak lebih dari 1 menit, IPAD tersebut sudah tidak ada. Perlu diketahui, keadaan pesawat belum dibersikan bahkan penumpang yang duduk di bangku paling belakang belum keluar dari pesawat. Pada saat itu semua awak kabin (pramugari/pramugara) langsung menggeledah kursi yang saya duduki dan saat itu sudah dipastikan barang tersebut sudah berpindah tangan. Saya sangat yakin bahwa penumpang yang membawa IPAD saya masih berada di belalai pesawat dan belum melewati pemeriksaan imigrasi. Atas usul dari para pramugari/ra, saya langsung bergegas berlari mencari ground staff Garuda untuk meminta bantuan, dan ketika berjumpa dengan ground staf Garuda dan menceritakan kehilangan yang saya alami, dan sepertinya keberuntungan belum dipihak saya, saya bertemu dengan ground staff Garuda yang sama sekali tidak memberikan solusi (saya lupa mencatat nama dari petugas tersebut)dan kurang tertarik dengan pengaduan saya dan cenderung menggunakan bahasa "template" yaitu silahkan mengadu ke bagian customer service untuk memnbuat berita kehilangan atau menghubungi pihak keamanan setempat. Sebeneranya saat itu saya sudah mencoba menyarankan beberapa ACTION kepada petugas tersebutuntuk membantu mendapatkan IPAD saya kembali, seperti memberikan announcement, meminta bantuan petugas untuk melakukan random check dan sebagai, tapi jawabannya selalu,"bukan wewenang kami".Jujur saya sangat kecewa dengan tidak adanya action sama sekali dari ground staff Garuda yang saya temui di pintu pemeriksaan imigrasi, dan terlebih lagi, tidak adanya sebuah koordinasi yang taktis untuk kejadian seperti ini antara pihak awak kabin, ground staff dan Security airport. Demikian surat pengaduan ini saya buat, dan mohon sekiranya pelayanan "customer Care" dari ground staff Garuda Indonsia lebih ditingkatnya dan koordinasi dengan pihak keamanam lebih ditingkatkan. Terima kasih.

Pieter Sugiyanto
Jl. Jala-jala no. 16/18. Komplek Pelindo II, Jakarta Utara
Jakarta Utara