Hari Kamis tanggal 19 Juli 2012, sungguh siang yang tidak menyenangkan. Sekitar pukul 12.15, saya dan rekan-rekan datang ke Depot Saribanon (Tangerang City Mall). Kami memesan makan dan minuman sesuai selera. Saya dan rekan sebelah saya saat itu memesan es teler dan nasi garang asem iga, dimana sebelumnya salah satu rekan saya yang lain ada juga yang memesan nasi garang asem iga. Jadi ada pesanan 1 nasi garang asem iga dan tambahan 2 nasi garang asem iga. Beberapa rekan yang lain ada yang memesan nasi gila banon (ada 2) dan nasi buncis. Setelah ditunggu sambil memakan kudapan, datanglah pelayan membawa nampan. Anehnya, nasi gila banon tidak keluar dengan berbarengan (baru satu). Kemudian nasi garang asem diantarkan tetapi hanya keluar 1 porsi. Akhirnya kami mengingatkan pesanan yang sudah dipesan, sekalgus meminta tambahan air mineral (3 botol).
Keanehan berlanjut, air mineral hanya keluar 2 botol. Setelah 10 menit baru keluar yang 1 botol plus 1 porsi nasi gila banon. Kemudian keluar nasi garang asem iga (1 porsi). Saya berinisiatif menanyakan, mengapa pesanan saya belum keluar. Pesanan rekan saya (nasi buncis) pun juga belum jadi (jadi ada dua pesanan yang belum selesai). saya bertanya demikian karena pesanan di meja seberang saya (karena dibatasi sekat), sudah jadi dan diantar, padahal datangnya sekitar setengah jam lebih lama daripada kami. jadi sangat aneh, ada pesanan yang sama di meja yang sama, tetapi keluarnya tidak berbarengan. justru pesanan dari meja lain (yang kebetulan isinya perempuan semua sekitar 6 orang dan berkulit putih) yang menurut saya lebih simpel, sudah jadi duluan. Pelayan bilang, oke pak, jadi kurang 1 porsi nasi garang asem iga dan 1 porsi nasi buncis. Saya meminta coba dicek di kertas pesanan coretan manual (bukan di struk), tetapi pelayan tidak menunjukkan. Saya juga tidak tahu apakah ada manajer on duty. Saya hanya melihat seorang wanita berbaju merah yang sering terlihat di dekat dapur.
Setelah 1 jam menanti, saya menanyakan lagi dan jawabannya sedang dimasak. Lelah dengan jawaban itu, saya datang ke dapaur dan bilang mending dibungkus aja, mentah juga gak apa-apa. Pelayan bersikeras hanya mencatat 2 porsi garang asem, bukan 3 porsi. Saya kemudian menegurnya, tolong cek resi pesanan manual yang coretan, karena nasi buncis pun tidak muncul jua. Akhirnya setelah menunggu sekitar 15 menit selepas saya pergi ke dapur, pesanan selesai dan dibungkus. Pelayan hanya memberikan kata "maaf" tanpa didampingi Manager On Duty. Apakah karena saya dan rekan saya tidak berkulit putih, sehingga bisa seenaknya diabaikan? Apakah karena pakaian kami kurang berkelas sehingga tidak yakin akan isi dompet kami? Sungguh pengalaman yang tak terlupakan dan tidak mengenakkan, Rumah Makan sebesar ini ternyata menganut sistem pesanan "Lebih Simpel, Lebih Cepat" bukan "Datang Pertama, Layani Pertama".
Dan hal yang mengganggu adalah "pembedaan" penggunaan piring saat penyajian Nasi Gila Banon, yang menurut saya seharusnya menggunakan piring putih yang lebar daripada piring berukuran sedang yang ada corak merah di sekelilingnya (entahlah apakah ini juga termasuk pembedaan ya karena di meja seberang tidak ditemukan piring semacam ini). Rasa masakan? Silakan dikunjungi saja ya!
Adityo
Taman Graha Asri
Serang
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial