Tepat pada tanggal 2 Desember lalu saya melakukan pembelian satu buah smartphone Xiaomi Redmi Note 2 secara online. Meskipun menurut kabar smartphone ini tidak masuk ke Indonesia akan tetapi di situs-situs penjualan seperti lazada dan tokopedia banyak yang menjualnya dengan harga normal dan bergaransi distributor, kebanyakan garansi WII (wisma inkopad indonesia).
Awalnya tidak ada masalah penggunaan hingga tiba-tiba setelah 5 hari pemakaian, smartphone tersebut mati total dan tidak bisa diiisi daya lagi. Akhirnya saya memutuskan untuk membawa unit tersebut ke service center WII yang berada di ITC Kuningan Jakarta. Betapa kagetnya saya ketika petugas service menyampaikan bahwa servicenya akan memakan waktu 60 hari kerja atau sama dengan 3 bulan penuh. Saya banyak bertanya kepada petugas service mengapa begitu lama padahal smartphone yang saya beli baru dalam hitungan hari. Saya juga meminta penggantian unit atau peminjaman smartphone lain selama service, sayangnya petugas service tidak menyanggupinya. Keluhan ini saya sampaikan juga melalui email secara langsung ke pihak distributor WII yang tidak pernah menanggapi email saya tersebut. Setali tiga uang dengan petugas service yang tanpa empati menjawab; "tunggu saja, masih proses". Beginikah etika bisnis distributor WII sebagai importir HP nasional dalam menyikapi keluhan konsumen. Sangat berkebalikan dengan tagline bisnisnya "Customer First Priority" yang sebaiknya diganti menjadi "Customer First Severity"