Keluhan terhadap sistem pembuatan passport online di Kanim Surakarta

Yth Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia dan Kanim Surakarta Di tempat Bersama dengan surat pembaca ini saya ingin menyampaikan keluhan mengenai sistem passport online yang menurut saya sangat merugikan masyarakat. Saya dan suami saya berencana untuk membuat passport baru dikarenakan passport lama kami sudah habis masa berlakunya sejak 2009 lalu (lebih dari 7 tahun yang lalu). Dan dikarenakan banyaknya informasi yang beredar, kami memutuskan untuk melakukan pendaftaran secara online pada hari Selasa, tanggal 15 Maret 2016 (3 hari yang lalu). Tidak ada sedikitpun niatan kami untuk memalsukan data ataupun memasukkan data yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pembuatan passport kami tersebut. Nomor permohonan kami adalah sbb: 1. Atas nama Shanty E. : 1592000002861367 2. Atas nama Adi I. : 1592000002861414 Prosesnya cukup mudah awalnya, kami sudah mendapatkan konfirmasi email pada hari yang sama, dan saya langsung melakukan pembayaran keesokan harinya yaitu pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2016. Setelah melakukan pembayaran, kami langsung berusaha melakukan konfirmasi pembayaran pada link yang tersedia di email. Untuk langkah memasukkan "JURNAL BANK", website imigrasi.go.id tidak mengalami masalah. Tetapi pada langkah selanjutnya (ketika memilih tanggal), kami tidak bisa memasukkan data. Saya rasa website imigrasi sedang ada bugs pada saat itu, sehingga saya mencoba kembali seharian, namun tidak ada hasil. Esoknya, hari Kamis 17 Maret 2016 saya dan suami saya langsung ke kantor Imigrasi karena kami pikir karena website down, maka quota untuk passport online pasti masih kosong, maka kami memberanikan diri untuk langsung ke Kanim Surakarta. Disana kami diberi informasi kalau kami tidak bisa langsung melanjutkan proses karena kami belum memilih tanggal kedatangan secara online. Setelah kami jelaskan kasusnya, pegawai Kanim Surakarta pada saat itu cukup kooperatif dan berjanji untuk membantu followup data kami. Dan pada sore hari sekitar pukul 3 sore, kami sudah mendapatkan form dan jadwal tanggal kedatangan melalui email. Puncaknya, pada hari ini, Jumat 18 Maret 2016 kami merasa shock dan merasa dirugikan karena dikatakan bahwa permohonan passport kami harus diulang dari awal dan dana yang sudah kami bayarkan akan dianggap hangus karena data kami sudah ada tercatat sebagai pemegang passport, dan kami tidak bisa membuat passport "baru" karena kami seharusnya menginput "perpanjangan passport" pada saat melakukan registrasi. Dan Kanim Surakarta tidak bisa melakukan apapun karena sistem menolak dikarenakan kami salah memasukkan data. Yang ingin saya keluhkan adalah: 1. Tidak ada WARNING uang hangus tercantum pada website Imigrasi yang mengatakan bahwa jika data yg dimasukkan salah maka kami dana yang sudah dibayarkan akan hangus. Hal ini sangat sangat merugikan masyarakat, apalagi karena pada form yg ada di website tidak ada petunjuk jika passport sudah habis masa berlakunya maka termasuk dalam "perpanjangan". 2. Jika website Imigrasi sudah secanggih itu, kenapa data kami tidak ditolak untuk pembuatan passport baru jika data kami sudah ada disana sebelumnya? 3. Kemanakah "uang hangus" tersebut akan lari? Akan diapakan oleh negara? Apakah saya perlu membuat laporan kejanggalan ini ke lembaga terkait agar dilakukan review kepada lembaga imigrasi terhadap "dana hangus" tersebut? Karena dana tersebut nominalnya cukup besar bagi kami, yaitu sebesar 355.000 per orang. Dan kami yakin ada banyak masyarakat yang mengalami kerugian serupa dikarenakan informasi di sistem online yang tidak lengkap. Demikian keluhan ini kami sampaikan. Kami harap keluhan dan masukan tersebut diatas dapat segera ditanggapi oleh Bapak/Ibu karena kami juga sudah berusaha menelepon Direktorat Jenderal Imigrasi Kementrian Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui nomor yang tercantum di website dan di email, tetapi selalu dialihkan karena sibuk. Hormat saya, Shanty