Surat Terbuka untuk Warga Pondok Indah

Jakarta - Hari begini masih menutup jalan akses di dalam kompleks dan membiarkan nasib beratus-ratus orang menjadi lebih pahit, demi kepentingan pribadi. Hanya sebagai informasi, hal tutup-menutup jalan akses tidak pernah dijumpai di Kompleks Menteri di kawasan Kuningan sekalipun! Hal yang sama juga tak pernah dijumpai di kawasan elit di Menteng Jakarta.

Siapakah sesungguhnya orang-orang Pondok Indah ini? Mengapa? mereka merasa lebih eksklusif dan patut dimenangkan?

Warga Pondok Indah menutup jalan akses sekitar wilayah mereka, menghalau non-warga untuk lewat, tapi begitu mereka keluar dari wilayah Pondok Indah, mereka bisa dengan bebas melewati jalan-jalan kawasan warga lainnya yang notabene adalah jalan-jalan non-warga Pondok Indah. Kok kedengaran egois sekali ya? Apa mereka masih belum mengenal budaya Indonesia yang bahu membahu dan tenggang rasa? Apa mereka merasa tidak tinggal di Indonesia?

Begini saja sekarang. Kalau mereka mau menutup jalan akses "milik mereka". Ya, sudah. Tetapi, dengan syarat mereka pun juga sama sekali tidak boleh keluar dari wilayah yang mereka tutup sendiri tersebut, pagi-siang-malam. Sepanjang waktu, setiap saat, baik dengan kendaraan maupun berjalan kaki. Selama mereka masih menutup jalan-jalan akses tersebut.? Pokoknya tidak boleh keluar. No Excuse! Yang melanggar, jebloskan saja ke penjara, biar mereka merasakan hidup susah.

Sementara mereka membuat kemacetan parah sehingga membuat banyak orang yang terlambat dikenai sanksi Surat Peringatan. Bahkan dipecat dari kantornya. Mereka sibuk? mengutamakan kepentingan mereka sendiri. ?

Biar saja mereka merasakan tidak boleh ke kantor dalam jangka waktu yang lama sehingga diskors. Bahkan dipecat dari kantornya dan tidak punya penghasilan. Biar mereka membuka mata terhadap kenyataan pengangguran di Jakarta yang jumlahnya sangat signifikan ini. Bukannya bersyukur, mereka malah mencelakakan pekerjaan orang lain.? ?

Atau, biar saja anak-anak mereka tidak sekolah, tidak peduli mau ujian atau tidak naik kelas, atau putus sekolah. Toh mereka juga menutup jalan akses menuju sekolah di kawasan mereka, seperti Bhakti Mulya, Don Bosco, Christian Raffles School.

Sudah begini, mereka masih juga ingin menutup akses jalan Kartika Utama? Hebat! Supaya selebriti-selebriti yang tinggal di sana seperti Inul atau Mulan Kwok bisa melakukan perjalanan dengan lancar menuju tempat show-nya?

Oh ya, jangan sungkan-sungkan juga mengurung selebriti yang tinggal di kawasan Pondok Indah tersebut supaya mereka tidak bisa manggung, atau syuting video klip! Biar merasakan banyak kontrak yang batal dan wanprestasi. ?

Atau, biar saja mereka yang sakit tidak bisa berobat ke Singapura. Toh, mereka juga menutup jalan akses menuju Rumah Sakit Pondok Indah. Toh, mereka tidak perduli dengan banyaknya orang yang ingin berobat ke UGD RS Pondok Indah tetapi harus menderita di perjalanan karena terperangkap kemacetan.

Begitu saja. Impas bukan?

Biar saja mereka tidak bisa keluar dari Pondok Indah, dan menghabiskan waktu berputar-putar di Pondok Indah saja. Biar saja Mal Pondok Indah sepi pengunjung dan omset penjualan mereka pun merosot drastis. Kan, tidak boleh lewat Pondok Indah?
?
Biar saja para saudara, teman, dan handai-taulan mereka yang non-warga Pondok Indah tidak bisa mengunjungi mereka. Kan, mereka bukan warga Pondok Indah. Jadi tidak boleh masuk Pondok Indah. Begitu bukan maksudnya? Atau warga Pondok Indah masih saja mau berdalih dan rewel demi kepentingan pribadi dan keleluasaan ruang gerak mereka?

Kalau saya boleh meminjam "ucapan paten" seorang artis sinetron, mungkin akan tepat jika ditujukan pada warga Pondok Indah. "Lu Sape?" (Kamu siapa?).? ?

Vadira Aisha
Pasar Jumat Jakarta
*****@****.***

Foto: Mal Pondok Indah/ist.
(msh/msh)