Askes Ternyata Tidak Berguna

Jakarta - Ibu saya seorang pensiunan guru PNS memiliki kartu ASKES untuk dirinya dan ayah saya. Suatu saat, ayah saya terkena serangan stroke dan harus dirawat di rumah sakit. Karena dalam kondisi darurat, maka kami memutuskan untuk membawa ke rumah sakit terdekat dan dirawat di bagian ICU. Dua hari kemudian kami mengajukan klaim di kantor ASKES - Batam, karena RS tersebut ada di Batam, dan dari biaya perawatan di ICU yang Rp 6,5 juta hanya tercover Rp 1,2 juta (hanya 18%). Setelah kondisi memungkinkan, maka kami memutuskan untuk memindahkan perawatan di RS Negara- RS Otorita Batam. Sesuai dengan golongan terakhir, maka ayah kami dapat dirawat di kelas I. Kami sekeluarga mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh staf dan dokter di RS tersebut sehingga hari Sabtu-Minggu ini 10 September 2005, ayah saya diperbolehkan rawat jalan. Meskipun masih harus menggunakan kursi roda (karena ada kelumpuhan di bagian kanan) -- kami merasa sangat senang dengan hal ini. Selama dirawat di RS Otorita Batam, kami beberapa kali harus membeli obat sendiri dengan alasan bukan daftar Askes. Jangan ditanya jumlahnya, cukup besar untuk keluarga kami. Dan menjelang kepulangan ayah saya, kami masih mendapat tagihan sebesar Rp 5,5 juta untuk biaya dokter dll. Apakah memang begini asuransi Askes? Saya mengakui bahwa ada beberapa biaya yang ditanggung oleh Askes namun masih di bawah 30% dari total biaya yang dikeluarkan. Ayah dan ibu saya sudah lebih dari 25 tahun menjadi guru PNS, dengan uang premi yang lumayan, namun ternyata kalau begini Askes memang tiadk berguna. Meskipun dengan kemungkinan sangat kecil, saya mengimbau kepada Pak SBY agar segera memperbaiki kondisi semacam ini. Dan kepada para petinggi Askes, apakah memang begini asuransi Askes? *****@****.***(nrl/)