Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Ayo bantu kami agar bisa mengakses informasi di Indonesia
487 dilihat
Dear sesama Warga Indonesia yang Sejahtera,
Ayo dukung teks Bahasa Indonesia di TV, Film dan Video di Media Sosial. Supaya teman-teman Tuli/Kehilangan pendengaran bisa mengakses seperti Presiden kita berpidato dan kami pun paham! Bagaimana? Yuk tanda tangan petisi dan sebarkan!
http://chn.ge/1NQVCsv
Dukungan kalian sangat berarti bagi kami terutama adik-adik kita agar mereka bisa mengakses film atau TV Kartu yang selama ini hanya di dubbing artinya teks nya dihilangkan.
Terima kasih Banyak!
Berikut isi dari link tersebut;
Mari kita refleksikan diri dulu sebagai Warga Indonesia dengan membaca ulang pembukaan UUD 1945 pada alinea 4
"... Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada..."
Pada kalimat yang saya kasih Bold, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ternyata sudah 70 tahun lebih Indonesia merdeka tetapi masih ada hal yang belum kita sadari.
Mungkin sebagian besar saudara-saudara tidak menyadari bahwa ada saudara-saudara kita bersusah payah untuk mendapatkan akses informasi dan komunikasi agar tidak ketinggalan seperti berita, isu-isu dan segala informasi yang ada di Indonesia. Misalnya, ketika ada pidato dari Presiden Indonesia, Bapak Jokowi, para Menteri lainnya seperti Bapak Anies Baswedan, dan para pemimpin lainnya masuk TV, video di Youtube, Facebook, TV Edukasi dari Kemdikbud dan sebagainya tetapi kami tidak bisa memahami satu kata sedikitpun dari mereka.
Kok bisa?
Iya, kami adalah orang-orang yang sudah mengembalikan pendengaran kepada Tuhan artinya kami Tuli. Sesungguhnya, selama kami hidup, kami tidak bisa mendengar seperti apa kalian dengar saat ini. Jadi, saya bangga terlahir Tuli di Indonesia tetapi belum bangga jadi Warga Tuli Indonesia. Kenapa? Karena seperti di TV, Youtube dll dimana ada Presiden dan menteri lainnya katakan tetapi tidak ada subtitle/closed/teks Bahasa Indonesia.
Sejauh ini baru menemukan video dimana tokoh Indonesia berbicara yang ada subtitle Bahasa Indonesia. --> (Anies Baswedan - Lighting Up Indonesia's Future)
Kemudian ada contoh pengalaman pribadi, ketika menonton TV bareng tentang komedi tetapi orang-orang disamping saya pun tertawa karena lucu sementara saya pun merasa bingung, tidak mengerti dan kemudian bertanya tetapi diminta tunggu dan sampai acara tv memakan kira-kira sejam baru kemudian dijelaskan tetapi hanya beberapa menit. Tidak hanya saya, tetapi teman-teman Tuli lainnya mungkin juga mengalami serupa. Dan kasus ini mungkin masih berlangsung sejak kemerdekaan Indonesia sampai sekarang. (Bayangkan pada zaman dahulu, bagaimana teman-teman Tuli ketika orang-orang mendengar mengakses informasi dengan radio saja). Bukannya sebagai warga Indonesia berhak untuk mendapatkan akses Informasi dan Komunikasi secara penuh sebagaimana UUD 1945 menyatakan mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya adanya teks Bahasa Indonesia secara penuh (ditulis penuh apa yang disampaikan oleh para pembicara tanpa pengecualian).
Tahukah? Ada beberapa data di internet menyebutkan jumlah kaum Tuli/Tidak bisa mendengar menembus jutaan, ada yang bilang 3-5 juta, ada yang bilang lebih dari 5 juta dan sebagainya. Bayangkan bagaimana jika mereka yang memiliki TV tetapi tidak bisa akses informasi di Indonesia? Misalnya, di TV ada penjelasan tentang menghadapi musibah tetapi teman-teman Tuli tidak bisa mengakses artinya itu membahayakan keselamatan mereka juga.
Selain itu, sebagai warga Indonesia yang dimana media internet menyarankan kita harus membanggakan film Indonesia. Tetapi, selama ini, teman-teman Tuli lebih senang menonton film luar negeri karena tersedia subtitle Bahasa Indonesia. Nah, kami mencoba untuk membanggakan film Indonesia tetapi tidak bisa karena tidak ada teks Bahasa Indonesia. Jika kami menonton film Indonesia tanpa teks Bahasa Indonesia, itu seperti kalian menonton film Indonesia tanpa suara. Sejauh ini baru satu film yang akses untuk teman-teman Tuli yaitu Sebuah Lagu Untuk Tuhan karena film tersebut menyediakan teks Bahasa Indonesia serta Bahasa Isyarat. Walaupun film tersebut telah menembus puluhan ribu penonton tetapi belum dapat membujuk pemerintah Indonesia dan Publik agar TV, Film dan lainnya tersedia subtitle/closed caption/teks Bahasa Indonesia
Kemudian, dulu film-film kartun dari luar ada teks Bahasa Indonesia, kami bisa mengakses. Akan tetapi pada tahun 2015 banyak film, tv dan sebagainya telah di dubbing suara dari Bahasa Inggris menjadi Bahasa Indonesia artinya teks Bahasa Indonesia dihilangkan. Nah, bagaimana adik-adik kita yang kehilangan pendengaran bisa mengakses atau menikmati?
Apakah itu adil bagi kami untuk tertinggal dalam mengakses informasi dan komunikasi? Kami tidak menyalahkan siapapun tetapi berharap banyak siapapun yang bisa mengubah agar semua media seperti TV, film, Video dapat disediakan teks Bahasa Indonesia.
Akses teks Bahasa Indonesia tidak hanya untuk teman-teman Tuli tetapi juga untuk teman-teman asing yang sedang belajar Bahasa Indonesia. (Ini mungkin salah satu cara bisa mempromosikan Bahasa Indonesia di kancah Internasional)
Contoh akses informasi dan komunikasi bisa dicek di:
ndonesia-sudah-mengembalikan-pendengaran-kepada
https://www.change.org/p/mensos-al-j...onesia-bisindo
Mungkin ada yang beberapa bilang, lebih baik usahakan sembuh agar bisa mendengar dan bisa mengakses TV dan kehidupan lainnya. Tetapi saya tidak mau, karena jika Tuhan mengambil pendengaran kita harus mengiklhaskan. Jika meminta pendengaran artinya kita melangkahi kehendak Tuhan. Tuhan memiliki rencana yang terbaik untuk kita semua, jadi saya percaya akses Bahasa Isyarat dan Teks Bahasa Indonesia merupakan pemberian terbaik dari Tuhan jika kami berjuang untuk mewujudkan.
Mari dukung agar teks Bahas Indonesia dan lainnya dapat disediakan di TV Nasional, Film dan sebagainya sehingga kami tidak tertinggal atau dikecualikan serta mungkin bisa meningkatkan budaya membaca. Sehingga adik-adik kita yang kehilangan pendengaran bisa mengakses. Kenapa? Karena sudah tahun 2015.
Terima Kasih.
Atas nama kelompok orang-orang yang kehilangan pendengaran alias TULI.
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus. Akan diproses 1 s/d 7 hari.