Home > Informasi > Telekomunikasi > Telkom SANGAT MENGECEWAKAN

Telkom SANGAT MENGECEWAKAN


840 dilihat

Menyedihkan melihat pelayanan Telkom sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini apalagi dengan statusnya yang TBK.

Sejak pertama pasang di Maret 2013, saya hanya submit untuk telepon dan paket speedy untuk Ruko saya di Citra Indah, Jonggol.

21 September 2015 saya ditelepon orang Telkom karena belum bayar paket Indihome kata petugasnya. Saya kaget, kok Indihome. Setelah saya re-check ternyata nomor telpon saya di 021-292177xx telah dimigrasi ke Indiehome sejak 25 Januari 2015 tanpa persetujuan dari pihak saya. Dan lebih aneh lagi, tidak ada petugas Telkom yang memasang decoder (?) di ruko saya tersebut. Tapi saya tanpa sadar sudah membayar 10 bulan atas paket indihome tersebut.

Akhirnya saya membuat laporan ke 147 dengan nomor laporan 1005389816 per tanggal 21 September 2015 untuk melanjutkan paket Indihome dengan memasang decoder (?) atau mengembalikan ke paket semula, serta untuk meminta telkom mengembalikan selisih yang saya bayar atas paket Indihome yang sebenarnya tidak pernah ada. Hasilnya? NIHIL. selama 1 bulan saya menelepon lebih dari 8 kali dengan hasil NIHIL dan saya harus menceritakan details masalah dari awal setiap kali melakukan panggilan. Apakah telkom tidak memiliki record setiap aduan? ENTAHLAH!!! Nomor telpon yang mereka minta untuk apa? Entahlah, mungkin cuma syarat adminitrasi karena tidak ada yang follow up. Pernah terdapat miskol dari 147, saya telepon balik petugas tidak memberikan jawaban apa2. Disuruh tunggu telepon selanjutnya. Damn!

26 Oktober 2015, saya kembali telepon ke 147 bermaksud menanyakan perkembangan laporan saya. Lebih SINTING lagi, laporan saya 1005389816 dinyatakan HILANG, petugas tidak menemukan record atas nomor tersebut. kasus belum selesai tapi laporan hilang, malah yang terjadi adalah, untuk nomor tersebut tercatat laporan gangguan speedy yang lelet yang saya laporkan sehari sebelumnya. STRESS! Lebih dari 1 bulan nunggu dan marah2 ke petugas tapi laporan dinyatakan HILANG, siapa yang gak emosi. Akhirnya telpon saya hold dan tidak akan saya tutup sebelum petugas menemukan laporan saya sebelumnya. NIHIL. Akhirnya saya membuat laporan baru 2 laporan sekaligus dengan 2 petugas yang berbeda. ID laporan in290821 dan in291124 dan dibumbui pula dengan SMS dari 147 bahwa kedua nomor ID laporan itu sedang dalam proses.

28 Oktober saya telpon ke 147, lagi-lagi petugas tidak menemukan nomor laporan in290821 dan in291124. saya disuruh membuat laporan baru. SETAN!! Saya memaksa untuk bicara dengan on duty manager, tapi petugas mengatakan bahwa tidak ada manager yang bertugas saat itu. Gila benar2 gila perusahaan plat merah berlabel TBK ini. Apakah mereka membuat catatan di kertas doang? Lalu SMS dari 147 itu dapat dari mana? Saya bilang ke petugas 147 bahwa saya tidak mau tau, dan akan hold telpon saya sampai mereka menemukan laporan saya. 10 menit kemudian petugas bicara bahwa laporan sudah ditemukan. ANEH kan?? Mungkin dia abis ngorek2 kotak sampah dan nemuin coretan2 petugas sebelumnya kali. Petugas tersebut bilang sebaiknya saya buat laporan baru yang khusus. dan akhirnya lahir lah laporan dengan ID in322150 yang dijanjikan 7*24 jam, yang mungkin kalo diterjemahkan dalam bahasa Indonesia : dalam 3 BULAN laporan akan hilang, sebab di laporan yang pertama saya dijanjikan 3*24 jam tapi laporan hilang dalam 1 bulan 6 hari.

Seandainya ada pilihan lain untuk telepon tetap... Telkom DAHSYAT bodohnya!!!



Source : kaskus


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial