Selamat Tinggal Indosat Setelah 15 Tahun

Saya melanjutkan surat pembaca tertanggal 26 Mei 2015. Setelah melakukan komplain selama beberapa bulan dan akhirnya saya berhasil mencoba layanan LTE Indosat. Beberapa minggu terakhir ini adalah masa-masa yang penuh cobaan dalam sejarah telekomunikasi seluler saya. Terkait dengan surat pembaca sebelumnya, saya dibantu oleh ibu Saphira yang mengaku sebagai Manager VIP Customer Service, dan bp Andika dari IT (saya tidak mendapatkan kartu nama dari keduanya, hanya kontak via no HP).

Sampai hari ini, saya masih belum mendapatkan perbedaan nyata antara status saya sebagai customer VIP dibandingkan dengan pelanggan prabayar lainnya, kecuali vip contact center. Ibu Saphira telah menjelaskan beberapa diantaranya yang mana saya sebagai customer VIP belum pernah merasakan langsung sehingga tidak ada artinya untuk saya.

Cobaan paling berat yang saya alami selama beberapa minggu terakhir ini adalah kesulitan melakukan panggilan, transaksi data dan penerimaan sinyal dengan atribut tanda seru. bergerak dari pertemuan pertama dan terakhir yang saya lakukan dengan PIC tersebut di atas, saya beberapa kali mengkontak ibu Safira dengan tingkat pelayanan sbb:

1. rata-rata inisiasi kontak di pagi hari dan baru mendapatkan respon di sore/malam hari. saya tidak mengerti kenapa sedemikian lama untuk melakukan respon.

2. saya diberikan janji terkait dengan komplain saya kenapa program akusisi customer baru sedemikian bombastisnya, sampai memberikan Samsung Galaxy Note 4 atau iPhone 6 dengan kontrak 600rb/bulan selama 24 bulan (atau 900rb /bulan saya lupa) dimana saya sudah melebihi atau selama beberapa puluh bulan terakhir saya sudah eligible, namun disarankan untuk tidak mengambil program tersebut karena program tersebut ditujukan untuk subscriber baru.

Terkait hal ini saya dijanjikan bahwa Indosat sedang membuat formulasi program retention untuk loyal subscriber, namun per 1 November beliau belum berhasil memberikan informasi mengenai formulasi program tersebut (konfirmasi via telepon).

3. Komunikasi voice dilakukan dalam kondisi suara terputus-putus (nomor Indosat ke nomor Indosat) Cobaan berikutnya adalah 1-2 minggu terakhir ini saya sangat kesulitan transaksi data sehingga harus mengandalkan layanan wifi. dimana sinyal yang saya dapatkan bukan 2G atau 3G apalagi LTE, namun menunjukkan tanda seru (!) menurut pengalaman saya hal tersebut berarti saya dapat melakukan panggilan (mungkin harus 2-3 kali mencoba) namun tidak dapat transaksi data sama sekali.

Sekali waktu saya harus mengkonfirmasi kepada PIC IT di atas dengan hasil yang sangat tidak memuaskan karena saya harus terus berpindah tempat sehingga kualitas sinyal (!) saya alami selama sehari penuh, juga selama hari ini (2 November 2015) di area Bandung - Lembang - Subang.

Pada kesempatan kali ini saya memasukkan YLKI pada judul dengan harapan YLKI bersedia membantu saya untuk melakukan analisa apakah hal ini sudah cukup untuk pengajuan semacam class action, karena mengingat jargon "Sinyal Kuat Indosat" sama sekali tidak terbukti, apakah ini termasuk dalam kategori pembohongan publik?

Sebagai penutup, jika ada pihak Indosat yang membaca surat ini, maka sepertinya ini adalah awal dari proses pengakhiran hubungan yang dulu sempat harmonis antara saya dengan Indosat.

Saya yakin proses penghentian hubungan yang terjalin selama 15 tahun ini akan sulit, mahal dan menyakitkan untuk saya, karena semua keluarga besar, teman dan kolega saya hanya mengetahui nomor Indosat saya, namun dengan sangat terpaksa saya harus melakukan proses ini.

Salam,