Pesanan Tak Kunjung Diterima, Fedex Mengecewakan

Jakarta - Saya adalah dosen universitas swasta di Bogor yang saat ini sedang melakukan penelitian disertasi di suatu universitas negeri.

Pada bulan Maret 2014, saya memesan bahan untuk penelitian saya berupa kit untuk analisa ke UK. Ini adalah pesanan bahan yang kedua.

Sebelumnya saya pesan di bulan November 2013 dan terkirim ke tempat saya 10 hari tanpa halangan. Namun pada pemesanan kedua saya di telepon oleh Fedex yang bekerjasama dengan perusahaan dari UK tersebut.

Fedex meminta MSDS dan saya kirim melalui email. Setelah itu pihak Fedex meminta surat Kemenkes. Berhubung saya sedang kerja di lab, saya serahkan surat keterangan dari dekan dan LPPM.

Namun Fedex menyatakan bahwa bea cukai tetap menginginkan surat Kemenkes karena merupakan persyaratan untuk mengeluarkan barang pesanan saya.

Akhirnya saya sempatkan waktu untuk membuat surat Kemenkes dan saya serahkan ke Fedex. Akan tetapi tiga hari kemudian saya diminta untuk membayar pajak sekitar Rp 3.550.000 karena pesanan terkena pajak.

Lalu saya mengurus dokumen untuk bebas pajak ke bea cukai pusat. Untuk pengurusan ini saya butuh waktu agak lama hingga pesanan saya tertahan 1 bulan lamanya di Cengkareng.

Pada saat saya sudah melengkapi dokumen yang diminta, pihak bea cukai pusat menyarankan saya untuk minta voorslaag dengan tujuan barang bisa diambil dulu sampai proses ini selesai.

Ternyata dibandara ada persyaratan lagi bahwa alamat tujuan pengiriman barang ke kampus saya sementara surat pembebasan untuk pajak diajukan oleh universitas tempat saya sekolah. Menurut mereka harus ada surat persetujuan dari 2 universitas mengenai persetujuan.

Akhirnya saya menyetujui untuk membayar pajak karena penelitian ini harus segera saya laksanakan. Namun sampai surat ini saya tulis, belum ada kejelasan dari Fedex perihal pengiriman pesanan saya.


Mardiah
Jl Kp Jati, Jakarta Timur
*****@****.***

(wwn/wwn)