Perbaikan Ruas Tol Jasamarga Amburadul

Ruas tol Jakarta – Tangerang di KM 14 sebelum exit Alam Sutera yang merupakan tanggungjawab Jasamarga dalam setahun terakhir ini sudah berkali-kali rusak, dibongkar dan ditambal dengan kualitas pengerjaan dan hasil yang amburadul. Dalam tempo 2 – 3 bulan titik yang baru diperbaiki sudah rusak lagi. Pengerjaan pembongkaran lapisan beton dilakukan dengan palu dan pahat. Butuh waktu 2 -3 minggu untuk penyelesaiannya.

Dan selama proses perbaikan itu kemacetan panjang beberapa kilometer menjadi pandangan sehari-hari terutama di jam-jam sibuk. Pemborosan waktu dan bahan bakar harus ditanggung pengguna tol ditambah lagi resiko kecelakaan, terutama pada saat ruas tersebut sudah mulai rusak berlubang-lubang dan bergelombang. Padahal dengan proses dan alat yang benar maka mungkin hanya butuh 1 - 2 hari untuk perbaikan itu. Saya sudah komplen melalui email pada tanggal 1 Mei 2013 lalu.

Tanggapannya malah menyalahkan kontraktor Adhi Karya nya. Bukan kah kami pengguna tol bayar tarif nya ke Jasamarga? Tanggungjawab Jasamarga nya kemana? Dari publikasi umum di media elektronik disebutkan bahwa Dirut Jasamarga bergaji 110 juta rupiah/bulan. Sebagai BUMN yang dibiayai oleh hasil pajak kami maka kiranya saya boleh mempertanyakan korelasi performa Jasamarga yang amburadul ini dengan remunerasi yang luar biasa dari jajaran direksinya.

Mungkin Pak Dahlan Iskan perlu ngobrol sebentar dengan jajaran direksi Jasamarga ini? Tolong ya para direksi Jasamarga menjelaskan masalah ini dengan gamblang. Silahkan menentukan waktu dan tempat dan saya akan dengan senang hati meluangkan waktu bertemu muka mendengarkan paparan para direktur ini dan berdiskusi.