Taksi BLUE BIRD
Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Argo Belum Dibayar, Taksi sudah Pergi Beserta Blackberry

Argo Belum Dibayar, Taksi sudah Pergi Beserta Blackberry


1280 dilihat

Jumat, 5 April 2013 (tepatnya seminggu lalu), saya menggunakan taksi Blue Bird dari kawasan SCBD / depan Equity Tower, setelah saya selesai dari meeting dengan klien, dan hendak kembali ke kantor. Sehubungan rumah saya yang sangat dekat dengan kawasan SCBD, maka saya menyempatkan diri untuk ke rumah untuk menukar high heels dengan flat shoes.

Setibanya saya di rumah, sayapun turun dari taksi dan berbicara dengan supir taksi untuk menunggu sebentar, karena ada barang yg mau saya ambil (memang sempat taksi melewatkan rumah saya,dan berhenti di depan sebelah rumah saya).

Setelah saya menukarkan sepatu saya, dan pamit kepada orang tua saya. Saya sangat terkejut, bahwa taksi yang saya tumpangi sudah tidak adak di depan rumah saya atau sekitarnya. Saya sempat resah dikarenakan saya belum membayar argo taksi tsb, dan selama 15 menit saya mencari taksi tsb, dan tetap tidak menemukannya. Akhirnya, saya memncari taksi blue bird yang lain, karena saya harus kembali ke kantor.

Setibanya di kantor, saya kaget,panik dan lemas dikarenakan Blackberry Bellagio saya tidak ada di dalam tas, dan terakhir saya menggunakan HP tsb pada pada saat di taksi blue bird yang pertama kali saya naik di depan Equity Tower, dan saya sempat membongkar-bongkar tas saya, ada tidak sengaja HP sayapun di taksi tsb.

Sesegera mungkin saya langsung menelepon CS Blue Bird, dan menceritakan seluruh kejadiannya. hanya berselah setengah jam dari waktu saya ditinggalkan taksi blue bird tsb. Pertama kali saya telepon sekitar jam 12an siang, walaupun Head Office Blue Bird tidak jauh kantor saya (di Jl. Mampang Prapatan Raya 18), saya tetap berinisiatif untuk langsung menelepon CS Blue Bird.

Tanggapan dari CS, mereka akan segera memproses pengaduan saya, dan akan memberitahukan saya, jika mendapatkan informasi yang berkaitan. Dan sekitar jam 6 sore, saya mencaba menelepon kembali CS Blue Bird, untuk menanyakan perkembangan pengaduan saya. Informasi yang saya dapt, bahwa ada 1 taksi yang sesuai dengan penjelasan saya, akan tetapi masih diproses. Pihak CS Blue Bird menyebutkan bahwa saya hrs menunggu 1 X 24 jam dari pengaduan saya diajukan. Sayapun, mencoba bersabar dan menunggu sampai esok harinya. Siang hingga menjelang malam, sayapun tidak dihubungi oleh pihak Blue Bird.

Dengan rasa penasaran & marah, saya mencoba menelepon ketiga kalinya ke pihak CS Blue Bir, untuk mendapatkan penjelasan yang saya nantikan. Akan tetapi mereka terlalu berbelit-belit, dan akhirnya saya memberikan penegasan bahwa saya tidak mau menunggu sampai 2 X 24 jam, dan syaa hanya memberikan penambahan waktu 6 jam untuk informasi yang saya butuhkan (nama supir dan dari pool mana taksi tsb) dan jika tidak, saya akan menuliskan keluhan saya di beberapa sura pembaca (media online).

Setelah saya menutup telepon, tidak sampai 10 menit saya di telepon kembali, dan tepatnya dari pool BSD tempat supir taksi yang di maksud. Tanpa panjang lembar, saya meminta untuk langsung dipertemukan dengan supir tsb. Dan pada hari/tanggal 7 April 2013, saya bersama Ayah dan pasangan saya pergi ke pool BSD.

Saya berusaha menahan emosi, dan meminta Ayah & pasangan syaa untuk menahan diri. Pertama kali, saya melihat supir tsb, saya tahu bahwa dialah taksi yang meninggalkan saya. Dan pembahasan mengenai pengaduan sayapun di mulai, dan saya juga sangat penasaran dengan alasan mengapa saya ditinggalkan, padahal saya belum membayar argo taksi.

Singkat cerita, alasan yg diberikan tidak masuk akal, bahkan supir taksi menjelaskan bahwa di dekat rumah saya sulit mendapatkan tempat parkir, dan beliau menjelaskan bahwa dia sempat menunggu saya selama 5 menit, dan setelah itu pergi dan mendapatkan 3 penumpang wanita dengan tujuan plaza semanggi.

Supir taksi ini menjelaskan, bahwa beliau tidak melihat HP saya, akan tetapi saya mematahkan penjelasannya, bahwa “Anda bisa saja turun dari taksi, dan bertanya kepada orang sekitar, dimana keberadaan rumah saya (wanita yg turun dari taksi). Dan bukan pergi begitu saja, dimana argo masih berjalan, dan saya tidak punya maksud jahat untuk tidak membayarnya”.

Sayang sekali bahwa supir taksi itu tidak berinisiatif, dan sangat mencurigakan buat saya dengan penjelasan yang tidak maksud akal. Saya membantah bahwa beliau menjelaskan sempat menunggu saya selama 5 menit, sedangkan saya masuk ke dalam rumah, tidak sampai 5 menit dan tidak menemukan satu pun taksi blue bird yang parkir di sekitar dekat rumah saya.

Selesainya dari percakapan saya dengan supir tsb dan di dampingi oleh orang operasional blue bird, sayapun menjelaskan bahwa saya masih menunggu etika baik dari pusat mengenai pengaduan saya. Dan sama halnya yang seperti dilakukan supir taksi tsb, jika hanya permintaan maafan atasan ketidaknyamanan dan kelalaian dari pelayanan mereka, saya sudah pasti akan menjawab saya tidak perlu permintaan maaf. Dan hal ini sangat memalukan terjadi dengan pihak Taksi Blue Bird.

Sayapun masih menunjukan etika baik, untuk tidak menulis keluhan saya di account sosial media pada saat kejadian. Pada akhirnya, saya cukup memberikan waktu selama seminggu dari semenjak kejadian, untuk memberikan kesempatan kepada Blue Bird atas responnya mereka terhadap kerugian yang saya alami. Permintamaafan, tidaklah cukup buat saya dikarenakan saya kehilangan list contact dan data-data penting saya di Blackberry Bellagio saya (harganya sekitar Rp  3 jutaan).

Bayangkan saja,bahwa jutaan orang menggunakan taksi blue bird di seluruh Indonesia, jika ini terjadi bukan kepada saya saja, akan tetapi 100 orang yang mengalami hal yang sama, jadi hampir Rp 300 jutaan rupiah kerugian yang dialami para penumpang Blue Bird, dan respon blue bird hanya memintamaafan atas ketidaknyamanan dan upaya untuk memberikan pelayanan terbaik lagi.

Sekarang, saya akan tertawa sinis atas repon mereka yang pasti akan mengatakan “Kami akan menjadikan keluhan Ibu sebagai masukan agar dikemudian hari kita bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada seluruh pelanggan setia kami”. Dan akhir cerita, bahwa penghasilan Blue Bird yang pasti menyentuh angka Milliaran, tidak mampu menggantikan Blackberry Bellagio saya, Sekian.

Debby Heidelina
Jl. Kebalen V No.23A
Jakarta Selatan 12180




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial