Pelayanan PT KAI Tidak Becus

Berawal ketika keponakan saya yang yatim bernama Aaid Thariq Thalib yang sekolah di SMK Yadika bangil kab, Pasuruan,yang ingin melakukan liburan sekolah ke Jakarta. Di belinya tiket sembrani dengan harga yang cukup mahal Rp 415 ribu melalui stasiun Kerepa Api di Bangil. Ketika beli tiket beliau di tanya identitas dan diberikannya identitas foto copy ijazah SMP maklum anak belum cukup umur untuk membuat kartu tanda penduduk. Dengan bahagianya dia mendapatkan tiket ke Jakarta dari hasil uang tabungan dia kumpulkan selama ini dengan syarat ditahannya foto copy ijazahnya oleh fihak stasiun Bangil, denagan alasan untuk keperluan atminitrasi. Tujuan dia ke Jakarta ingin bertemu dengan amehnya yaitu saudara bapaknya sambil berlibur.

Tiket itu di belinya kurang lebih 10 hari sebelum keberangkatan untuk keberangkatan tanggal 23/12/20012. Jam 18.25 WIB pada saat hari keberangkatan dia berangkat dari Bangil ke Surabaya seorang diri naik bis. Tujuan dia ke stasiun Kereta Api Pasar Turi. setelah di stasin di tunggu jam keberngktan sambil duduk lama di luar stasiun dengan ongkos uang yang pas pasan. tibalah jam keberangkaan dia masuk dan di meja pemeriksaan dia di tanya lagi tentang identitas tapi dia lupa tidak bawa fotocopy ijazah, dengan entengnya petugas disana menyatkan gak bisa berangkat mas harus ada identitas. Sampai orng orang yang ada di sana ikut membantu ponakan yang malang ini.

Tapi apa jawaban petugas, tetap adik tidak bisa berangkat. Sampai kereta sembrani berangkat, anak ini tetap tidak diijinkan oleh petugan untuk berangkat dengan tiket kereta yang sudah dibelinya. Wajahnya menunjukan kekecewaan dan matanya berkaca kaca...sampai dia bersumpah: akan aku doakan dan aku mintakan kepada ALLAH keadailan bagi mereka semua yang terlibat menyebabkan saya tidak jadi berangkat. {Doa anak yatim dan apalagi terdholimi insya ALLAH terkabul}.

Sambil berusanha dan berharap adanya pertolongan, diteponnya saya yang ada di surabaya derah Ampel yang berkedudukan sebagai paman dari saudara ibunya, sambil cerita kejadiannya dan saya pun langsung datang ketasiun ingin tahu dan berharapa adanya solusi jalan keluar yang terbaik. Saya dapatkan di sana ada beberapa petugas dan atasan dan pengawas serta stafnya yang lain kira kira ada 4 orang. Saya ceritakan kejadiannya dan saya minta kebijakan dari dia serta solusinya yang terbaik bagi semua. Ternyata jawaban mereka sama semua: "Tidakbisa pak hangus tiketnya. sampai saya triak triak di depan umum memang supaya masarakat tahu kebiadaban meeka yang sok intelek dan sok wibawah, malam lari satu persatu seakan akan tidak ada tanggung jawab dan tidan mau memberikan solusi.

Pertanyaan saya:

• Apakah beginai cara kerja PT kereta api? Kenapa menempatkan orang orang dan staf stafnya yang bodoh dan tidak bermutu? Serta tidak bisa bekerja sama dengan masyarakat dengan baik? Bukankan Tiket itu di beli dengan identitas yang resmi?

• Kenapa kejadian ini kok hanya menimpa keponakan saya padahal di situ ada anak anak lain dan ibu ibu lain seta bapak bapak yang lain yang tidak ada identitas ketika mau berangkat tapi masih bisa berangkat?

• Peraturan yang salah apa setaf yang ada di sana yang bodoh

• Atau mungkin mereka udah tua tua. Coba di ganti aja dengan yang muda muda yang berjiwa besar dan masih enegjik dalam berfikir dan bertindak

• Bukankan dengan kejadian yang begini akan membuat anak anak bangsa jadi ingin merusak dan melempari kereta api yang melintas di jalan jalan? Karena merasa dikecewakan dan disakiti dari pelayanan yang tak becus.

• Semoga bermanfaat bagi yang lain dan bagi mereka yang terlibat di dalam kejadian ini.

• Peringantan bagi calon penumpang Kereta Api jangan mau dibodohi. Kebanyakan mereka itu maling berdasi dan maling nyentrik.

yazid abdillah nabhan
jl sasak Gg ketapang proten no 10 ampel
surabaya