Ketidakramahan Sopir Taksi Orenz

Malam hari, 18 Desember 2012, saya menyaksikan suatu kejadian yang sangat mengecewakan. Sebuah taksi di parkir di sekitaran wilayah kampus UNAIR, Surabaya di suatu kompleks perumahan yang padat penduduk. Taksi tersebut parkir dengan seenaknya sehingga sempat menimbulkan antrian kendaraan. Sopir tersebut saya lihat sedang mengambil paket. Kemudian sopir tersebut marah-marah kepada seorang pengendara mobil yang terjebak antrian karena taksi tersebut.

Sopir tersebut berteriak-teriak dengan tidak sopan "Ngapain liat-liat? Nggak liat arti lampu ini?" (sambil menunjuk-nunjuk pada taksinya. Saya sebagai saksi mata melihat bahwa sopir taksi tersebutlah yang bersalah karena parkir seenaknya saat jalanan padat, walaupun dia telah memberikan lampu penanda, tapi tidak ada itikad baik darinya untuk meminta maaf atau permisi atas gangguan yang telah disebabkannya. Justru warga sekitar (yang kemungkinan rekan sopir taksi tersebut) ikut menuju ke arah pengemudi mobil yang diteriaki tersebut, sambil menggebrak-gebrak bagian atas mobil. Sontak pengemudi mobil tersebut agak ketakutan dan akhirnya pergi menjauh.

Saya tidak menghapal nomor lambung sopir taksi tersebut, namun ciri-ciri sopir tersebut berbadan tinggi besar, kulit hitam, rambut lebat hitam acak-acakan,pakaian berantakan,dan beraksen Jawa. Saya mohon ketegasan kepada manajemen Taksi Orenz untuk mengikatkan seluruh pengemudi armada taksi agar tetap menjaga sopan santun dan tata tertib. Dan demi menghindari kekacauan yang mungkin akan ditimbulkan. Terima kasih atas tanggapannya.

Imanuel Rahmani
JL. Nginden Semolo No. 42, Ruko City Pride B/16
Surabaya