Saya pemakai jasa taksi Blue Bird jika tak menggunakan kendaraan pribadi saya. Seperti kemarin (27/10), saya naik dari Wisma Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (samping Masjid Attin). Saya naik sekitar pukul 2.00 wib bersama istri dan dua abang saya dengan tujuan Slipi-Palmerah dan finis di Jalan Asofa. di Bagasi ada sebuah koper mini milik abang saya, lalu saya sendiri membawa kamera digital SLR lengkap dengan tasnya.
Di tangan saya jug ada ipad. Taksi terus berjalan. Di depan Tamini abang saya turun karena ingin lanjut ke daerah Klender. Setelah turun, istri saya ganti tempat duduk ke depan samping pak sopir. Sayangnya kami bertiga tak mencatat nomor taksi dan nama sopirnya. Istri saya hanya sempat membaca samar-samar nama sopir itu kira-kira namanya Murtaib (entah benar apa salah). Jalanan sempat macet di beberapa titik di jalan tol. Di Jalan Gatot Subroto kami belok di depan Manggala Wanabakti untuk terus ke Fatal Senayan.
Karena macet, kami masuk ke lobi hotel Mulia untuk tembus ke SPBU dan Fatal Senayan. Seterusnya taksi bergerak menuju kebayoran lama. Lalu akhirnya tiba di rumah di jalan asofa II. Tarif yang tercatat di argo sekitar Rp 85 ribu, tapi istri saya kasi bonus, total bayar Rp 100 ribu. Abang saya duluan yang turun, lalu saya. Ipad dan koper mini abang saya sudah turun. Tapi kamera dan tasnya lupa saya bawa turun.
Sejam kemudian saya baru sadar kalau tas dan kameranya kelupaan di jok belakang. Aku langsung menelepon ke call center di 021-79171234, diterima petugas laki-laki lalu menanyakan ini itu. Selanjutnya dia menganjurkan saya menelepon ke service center-nya di 021-7971245, tapi satu jam saya telepon tak ada yang angkat-angkat. Saya balik ke nomor pertama, ditanggapi dan dicatat lagi pengaduan kehilangan saya.
Katanya akan ditelusuri. Sampai magrib saya masih terus menghubungi nomor itu dan masih dijawab dalam proses. Jam 8 malam saya hubungi lagi, namun jawaban tetap sama, belum ada yang sopir yang mengaku membawa penumpang dari Wisma Pencak Silat TMII ke Asofa II. Kemudian jam 9 saya telepon lagi, namun lagi-lagi jawabannya masih sama. Bahkan mengatakan menunggu semua taxi masuk pool dulu.
Sampai surat ini saya tulis, saya belum dapat konfirmasi dari pihak Blue Bird. Menurut teman saya, yang juga punya kerabat sopir Blue Bird, bahwa sopir Blue Bird sekarang banyak gak bisa dipercaya. Dia membandingkan dari 1000 sopir hanya 10 yang jujur. Aku makin khawatir karena dulu pada 2007 ketika dompet saya tertinggal di Blue Bird, petugas pool masih menghubungi saya dan mengatakan dompet bapak sudah ditemukan.
Sekarang saya berharap kata-kata itu ingin saya dengar lagi, bahwa ini pak kamera dan tasnya milik bapak telah kami amankan dan siap diambil di pool ini. Tapi mana? Sampai pukul 12 tengah malam saya belum dapat informasi mengenai kehilangan saya tersebut. Saya himbau agar tetap waspada pada sopir-sopir taxi Blue Bird yang banyak tidak jujur.
Mohon pihak manajemen Taxi Blue Bird agar bertanggungjawab atas kelupaan barang bawaan penumpang. Memang dihimbau, jangan lupa barang bawaan, tapi mohon juga agar sopir berlaku jujur jika menemukan barang bawaan penumpang. Bukan pura-pura tidak tahu, dengan dalil kurang teliti. Jangan pula mengaku sudah diambil penumpang berikutnya!
Syahrir Lantoni
Jl Asifa II No. 16 Jakarta Barat
Jakarta Barat
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial