Pengelola Terminal Pulo Gadung dan PO Gaya Putra
Home > Transportasi & Fasilitas Umum > Fasilitas Umum > Mafia Calo Tiket di Terminal Pulo Gadung Merajalela dan Meresahkan

Mafia Calo Tiket di Terminal Pulo Gadung Merajalela dan Meresahkan


1750 dilihat

Sebenarnya saya adalah pelanggan jasa angkutan Kereta Api tapi karena pada waktu itu 22 Oktober 2011 sudah kehabisan tiket KA dan pihak Stasiun Senen tidak menjual tiket berdiri tujuan Semarang maka saya langsung menuju terminal Pulo Gadung. Begitu turun dari Bis saya langsung ditanya seseorang yang sudah menunggu di depan terminal Pulo Gadung dengan berpakaian seperti seregam kru Bis usia 50 tahunan "Mau kemana".

Setelah saya jawab ke Semarang langsung diajak ke loket penjualan tiket PO Gaya Putra. Ada dua wanita paroh baya yang menjaga loket, saya tanya berapa harganya ke Semarang, "180 ribu" jawabnya. Karena uang saya tidak cukup dan saya belum sempat ambil di ATM saya bilang nanti dululah belinya. Seseorang pria yang berada di depan loket sekitar usia 50 tahunan bertanya "punyanya berapa" "100 ribu" jawabku. Ya sudah bayar saja. Nanti dulu saya mau duduk sambil minum dulu, rupanya mereka tidak terima dengan jawaban saya mereka memaksa saya harus beli saat itu juga.

Saya tetap menjawab belinya nanti saya mau duduk dulu sambil minum. Disitulah terjadi kekerasan mental saya ditarik tarik oleh dua orang tadi diumpat dengan kata-kata kotor diancam dengan kekerasan diancam mau di aniaya bahkan mau dibunuh.Terjadi keributan disitu tapi anehnya tak ada keamanan Terminal Pulo Gadung yang melerai padahal waktu itu baru jam 20.30. Orang orang yang kongkow disitu hanya melihat-lihat adegan saya ditarik tarik dan diumpat oleh dua orang calo tiket.

Karena dipaksa terus saya mengajukan syarat.Saya mau beli asal saya ditunjukan Bisnya mana. Mereka terdiam, tak lama Bisnya datang itu dia Bisnya jawabnya. Setelah saya lihat nama Bisnya sama seperti yang tertulis diloket penjualan saya langsung menuju Bisnya dan menanyakan kepenumpang didalamnya, ternyata benar tujuanya Solo lewat Semarang. Lalu saya bayar 100 rb diloket, setelah uangnya diterima wanita itu berkata uangnya kurang 30 rb. Katanya tadi 100 ribu, "itu bukan Bis yang 100 rb, itu Bisnya yg lain" Ya sudah Bis yg 100 rb saja jawabku, "Tidak ada" jawabnya.

Akhirnya saya mengalah meski sdh nawar 20 rb dua orang calo disampingku tetap memaksa bayar penuh meski uang yang tersisa tinggal recehan seribuan dan saya bilang untuk beli minum mereka tak peduli. Ternyata didalam Bis saya juga mendengar dan melihat berbagai cerita dan kejadian dari para penumpang. Ada penumpang sudah menyebut tujuan Jogjakarta tetap diangkut meski Bis PO Gaya Putra ini tujuan Solo, dia tidak bisa beralih ke Bis lain karena sudah membayar kalau mau pindah ya uang tidak kembali dari jam 18.00 Bis muter2 baru berangkat meninggalkan Jakarta jam 23.30.

Ada seorang penumpang sudah membayar diloket tapi ketika sudah masuk Bis, calo memaksa minta tambahan. Penumpang rombongan 8 orang para kuli bangunan tujuan ngawi tetap diangkut dengan membohonginya walau tujuan Bis bukan ke Ngawi. Mereka nawar kalau boleh 80 rb. Calo menyetujui, setelah di depan pintu masuk tol Cakung yang sepi mereka semua diturunkan suruh nambah 50 rb, kalau tidak mau uang yang 80 rb hilang dan mereka ditinggal, lagi-lagi disini terjadi kekerasan perkataan dan ancaman oleh calo yang sama.Ada yang badanya dipegangi dan dibenturkan ke badan Bis dan ancaman teror perkataan.

Akhirnya mereka semua mau nambah 50 rb dengan kondisi tertekan dibawah ancaman. Pada kesempatan ini saya menghimbau kepada pihak yg berwenang,Kepala Terminal Pulo Gadung, Organda, Dirjen Perhubungan Darat,Menhub, untuk membenahi angkutan darat khususnya Bis yang carut marut ini, agar rakyat kecil tidak merasa tertindas di negrinya sendiri.

1.Mewajibkan Semua loket penjualan tiket Bis mencantumkan harga tiket yang jelas dan terbaca.

2.Membrantas semua jenis percaloan tiket di semua Terminal khusunya antar kota antar propinsi, bukan secara periodik tapi terus berkesinambungan dengan diciptakan sitem yang tepat.

3.Menindak dengan tegas PO Bis yang menggunakan jasa calo untuk merekrut penumpang yang merugikan penumpang.

Akhirnya saya sebagai bagian dari rakyat kecil dari jutaan rakyat yang mengalami nasib serupa tapi tidak tahu harus melapor kemana bisa diperhatikan oleh Pemerintah. Terima kasih.

Duryani Khalid
Jl.Sendangsari Utara V/87 Semarang
Semarang




Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial