Pada hari Senin 31 Oktober 2011 saya bersama istri berniat melakukan reservasi tiket KA Kutojaya Selatan (KA Ekonomi jurusan Kutoarjo-Kiara Condong) di stasiun Lempuyangan Yogyakarta untuk keberangkatan tanggal 2 November 2011 namun ditolak oleh petugas yang berjaga di loket (loket ujung sebelah utara). P
etugas tersebut menolak dengan alasan bahwa stasiun Lempuyangan hanya menerima reservasi untuk KA kelas ekonomi, karena jawaban dari petugas tidak memuaskan saya lantas bertanya "bukannya KA Kutojaya Selatan kelas ekonomi?" dengan tampak ragu sang petugas menjawab, "bukan." saya timpali kembali, " lalu apa pak?", dijawab kembali "ekonomi AC".
Saya kemudian tegaskan bahwa saya sudah biasa menggunakan KA Kutojaya Selatan (sebulan dua kali) dan kereta tersebut adalah kereta ekonomi biasa. Si petugas penjaga loket kemudian menyarankan untuk melakukan reservasi di stasiun Tugu Yogyakarta karena di stasiun Lempuyangan tidak bisa dilakukan.
Jawaban ini terkesan mengada-ada, karena semua pun tahu kalo Stasiun Tugu adalah stasiun untuk KA kelas Bisnis dan Eksekutif. Keesokan harinya karena penasaran, maka pada Selasa 1 November 2011 saya ke stasiun Tugu, dan menanyakan ke bagian reservasi mengenai pemesanan tiket KA Kutojaya Selatan, dan dijawab tidak bisa karena sistem di stasiun Tugu tidak support, harus dari stasiun Lempuyangan.
Sungguh mengecewakan bagaimana pelayanan dari KAI yang terkesan mem"ping-pong" pengguna jasa KAI. Karena terlanjur kecewa, saya tidak ke stasiun Lempuyangan lagi, tapi memutuskan untuk membeli tiket pada hari keberangkatan di stasiun Kutoarjo dan berharap masih mendapatkan tiket. Pada hari itu juga saya bertemu seorang pengguna kereta KA Kutojaya Selatan yang mengatakan bahwa dia mendapatkan tiket dengan cara reservasi di stasiun Wates (Kulonprogo, Yogyakarta).
Ini bukanlah kali pertama saya diperlakukan seperti ini. Sebelumnya pun saya mengalami hal yang serupa, di stasiun Lempuyangan saya pernah ditolak melakukan reservasi tiket dengan alasan stasiun tersebut hanya melayani pemesanan tiket KA Gadjahwong dan KA Progo. Di stasiun Maos pun demikian. Sementara di Stasiun Kutoarjo, calon pengguna di"lempar-lempar" dari satu loket ke loket yang lain.
Bahkan loket informasi waktu saya ingin bertanya pun tutup. Padahal dalam sebuah pengumuman di salah satu stasiun KAI tertulis: Pengumuman Penjualan Reservasi:
1. Kereta Api Komersial - reservasi dengan batas waktu H-40 di semua stasiun online, agen, kantor pos, contact center 121, sms banking
2. Kereta Api Non Komersial - reservasi dengan batas waktu H-7 di semua stasiun online Sungguh sangat mengecewakan pelayanan dari KAI yang terkesan asal-asalan dalam memberikan informasi bahkan cenderung memping-pong calon penggunanya.
Petugas KAI sendiri tidak mengetahui kelas kereta dari layanan PT. KAI sendiri. Apa memang tidak ada training, atau kebijakan yang tidak sampai ke bawah, atau memang petugas yang malas? Mengingat ini bukan yang pertama kalinya saya dilempar kesana kemari dan masih mendapatkan informasi yang ga jelas. Sangat merugikan waktu, tenaga dan biaya. Bagaimana ini KAI? Apakah slogan KAI "Anda adalah Prioritas Kami" cuma retorika belaka?
Darma Agung S. I
Jl. KH Muhdi 135
Yogyakarta
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial