Sebelumnya saya ingin mengapresiasi PT Kereta Api Indonesia (KAI) yang sudah berusaha memperbaiki layanan kereta api, beberapa diantara adalah mengganti logo dan menghilangkan tiket berdiri untuk kereta jarak jauh.
Beberapa keluhan saya antara lain:
1. Penghilangan tiket berdiri untuk kereta jarak jauh ini menjadikan tiket kereta menjadi seperti menghilang di loket-loket stasiun, khususnya kereta yang melalui jalur selatan (Solo – Yogyakarta), terutama tiket kelas ekonomi. Menurut hemat saya, tiket yang jumlahnya ratusan itu tidak mungkin bisa habis hanya dalam tempo kurang dari sejam sejak loket dibuka. Biasanya jam 8 pagi tiket tersebut sudah habis (biasanya kelas ekonomi). Saya ingin bertanya sebenarnya bagaimana pola penjualan tiket di loket stasiun saat ini?. Bila memang ada sistem penjatahan untuk agen (untuk kereta bisnis dan eksekutif), tolong dihilangkan sistem jatah tiket untuk agen, karena sistem itu tidak akan menguntungkan calon penumpang sama sekali. Karena persediaan tiket via loket menjadi akan lebih sedikit, dan kalau ada komplain mengenai tiket yang dibeli dari agen, PT KAI biasanya lepas tanggung jawab atas masalah tersebut. Apakah benar ada sistem penjatahan untuk pejabat KAI?. Karena dari beberapa calo yang teman saya pernah membeli, katanya mereka mendapat tiket dari jatah-jatah pejabat KAI.
2. Tolong diperbaiki kualitas pelayanan customer service dan petugas pelayanan tiket. Saya mengalami sendiri bagaimana waktu lebaran tahun 2011 ini saya bertanya tentang permasalahan tiket kereta Bima yang saya pegang kepada CS di stasiun Gambir, tapi malah saya terkesan disalah-salahkan dan dipojokkan, dan juga tidak memberikan solusi atas permasalahan yang saya hadapi. Akhirnya saya disuruh menemui sendiri Wakil Kepala Stasiun Gambir, dikira saya tidak berani menemui wakil kepala stasiun ya?. Contoh yang kedua adalah bagian reservasi tiket di stasiun Jakarta Kota. Dimana jika pembeli berniat memesan dan bertanya mengenai ketersediaan tiket dengan baik-baik, petugas biasanya malah menjawab dengan kasar dan membentak-bentak. Memang sebagai konsumen salah apa bila bertanya jadwal tiket kereta?. Harusnya tidak dijawab dengan dibentak-bentak seperti itu. Sudah lebih dari 3-4 kali saya mengalami hal tersebut.
3. Apa memang diperbolehkan pedagang asongan masuk dalam kereta bisnis?. Kalau memang boleh, apa bedanya dengan pelayanan di kereta ekonomi yang memang pedagang diperbolehkan masuk. Apa memang standar pelayanan kereta bisnis setara kereta ekonomi?.
Sekian pertanyaan dari saya, semoga ada pejabat KAI yang terketuk pintu hatinya dan menjawab jujur pertanyaan saya diatas. Sebagai badan penyedia layanan umum (PSO) harusnya PT KAI lebih meningkatkan prosedur pelayanannya. Terima kasih.
Tristian Kurniawan S
Jl. Karet Gusuran III/19
Jakarta Pusat
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial