Saya teringat komentar Ibu Dirut pertamina pada APEC, bahwa Pertamina tidak bisa bersaing akibat banyak korupsi. Namun kakau saya lihat pelayanan Pertamina jauuh lebih buruk dibanding kompetitor. Coba kita lihat, mau beli pake kartu kredit kena charge plus ada minimum transaksi, kempetitor lain tidak mau pake kartu debit ada minimum transaksi dan selalu alsannya mesin sedang rusak.
Kalau isi BBM mobil kaca depan tidak dibersihkan, beda dengan kompetitor lebih buruk lain dengan masalah antrian. Antrian BBM bersubsidu digabung dengan non subsidi, terutama pada antrian motor. Akibatnya, kita yang pakai BBM nonsubsidi tentu saja antriannya jadi panjang. Apa keuntungannya menggunakan BBM non subsidi? Tidak ada.
Apak keuntunganya belanja di kompetitor ? Banyak servis yang lebih bagus. Alasan buruknya pelayanan selalu adalah itu kebijaksanaan manajemen. Pelayanan lebih buruk saya dapatkan saat saya mengisi BBM non subsidi di SPBU 34 15421 pada tanggal 5 November pukul 18.05 pengisian BBM non subsidi rusak satu. Sehinga dibuat pengumuman dekat nozzle SPBU, buan di jalur anrean, jadi banyak yang kecewa. Seharusnya kalau nozzle rusak maka anran dialihkan ke nozzle lain. Bahkan di nozzle untuk mobil. Bukan kita diharuskan mengisi BBM subsidi.
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial