Pelayanan Telkom Parah

Sejak dipublikasikan pertamakalinya, Telkom e-service, sebagai tambahan alternatif media interaksi antara PT. Telkom dan para pelanggannya, saya merupakan salah satu member yang merasa sangat terbantu dengan pemanfaatan teknologi realtime ini. Banyak hal telah saya lakukan melalui Telkom e-service mulai dari permohonan fitur, cek tagihan, cek detail call, dan lainnya. Namun sejak tanggal 8 Juli 2013. Saya dibuat begitu kecewa oleh layanan Telkom e-service, bahkan sejak hari itu saya mengetahui bahwa ada ketidakpaduan antara layanan realtime Telkom e-service dengan Telkom 147. Saya tidak membayangkan bahwa petugas penerima telepon 147 ternyata gagap atas fitur-fitur yang ada di dalam e-service.

Mulai dari ketidaktahuan sampai gaya sok tahu disajikan oleh petugas 147 menjawab pertanyaan saya soal gangguan layanan e-services. Bahkan lebih hebat lagi, salah satu petugas 147 dengan sangat percaya diri meminta saya memberikan useraccount dan password kepadanya dengan dalih mau mencoba. Jelas hal ini saya tolak dan saya protes. Kemarin, Senin (12/8), seseorang yang mengaku dari Telkom menghubungi saya menggunakan nomor 021 5654200. Laki-laki yang berada diujung telepon sana hendak menginformasikan kepada saya bahwa layanan detail call di e-service sudah ditiadakan. Ketika saya tanyakan sejak kapan? Secara gugup ia menjawab Februari-Maret.

Saya katakan bahwa detail call saya masih bisa saya akses untuk tagihan bulan Maret 2013. Ini artinya sampai April 2013 tidak ada penghentian akses ke detail call sebagaimana diinformasikan. Tanpa mau menjelaskan mengapa demikian, sang operator menganjurkan saya untuk meminta print out detail call dengan cara mendatangi plaza Telkom terdekat. Sungguh saya terkejut dengan hal ini.

Komitmen Telkom untuk menggunakan paperless billing dll ternyata tidak dipahami oleh operator tersebut. Padahal untuk tagihan pun saya sudah meminta untuk tidak dicetak melainkan hanya dikirim via email. Saya cukup heran dengan kejadian sejak Juli ini dengan PT. Telkom. Ada kesan Telkom semakin mundur dalam pelayanan primanya; kembali ke kertas, e-service bermasalah, 147 tidak tanggap kecepatan dst.

Sebelumnya, saya menghentikan akses layanan speedy karena lambannya penanganan gangguan yang justru sering terjadi. Permohonan detail call yang menjadi hak pelanggan yang memiliki tagihan diatas Rp. 100.000 kini pun hendak dikebiri dengan mengembalikannya dalam bentuk print out yang untuk memintanyapun ada syarat yang lebih rumit ketimbang mengaksesnya melalui e-service. Apakah sudah sedemikian bankrutnya layanan Telkom?