Jakarta - Pada 04 April 2010 saya membeli satu unit notebook ASUS type A42F. Pertama penggunaan baik-baik saja. Namun, cacat mulai muncul di bulan keempat pemakaian. Tepatnya pada bulan Agustus 2010. Tiba-tiba batere notebook mengalami masalah. Tidak dapat di-charge yang kemudian saya perkiraan batere notebook ini tidak terdetek, ditambah keluhan yang lain, di antaranya kipas sering panas ketika tidak dipakai. Kemudian VGA yang sering not responding ketika booting pertama kali.
Saya mencoba menghubungi pihak ASUS Service Centre Bandung yang disarankan oleh Central Notebook Bandung (tempat saya membeli notebook), dalam hal ini Mandiri Sakti Persada di Jl Raya Gunung Batu Kav 3. Menurut mereka klaim perbaikan batere tidak bisa dilakukan di Bandung. Unit harus dikirim ke Jakarta dengan perkiraan waktu 4 minggu. Dengan catatan ada spare part yang dimaksud. Dalam hal ini Batere. Oleh karena itu, tepatnya pada tanggal 9 Agustus 2010, saya serahkan notebook saya untuk dikirimkan ke Jakarta.
Kemudian pada tanggal 20 September, dari pihak Bandung menelepon, bahwa notebook telah ada di Mandiri Sakti Persada dan dapat diambil. Akan tetapi mereka memberi tahu, bahwa masalah yang baru terselesaikan hanya pada masalah kipas dan VGA. Saya pun meminta mereka mengirimkannya kembali ke Jakarta dikarenakan masalah utama yaitu pada batere masih belum terdetek. Dan, ketika saya tanya kapan kira-kira batere tersebut ada untuk di-replace, mereka mengatakan membutuhkan waktu paling lama 4 minggu kembali. Yang menurut saya ini sudah terlalu lama mengingat total waktu yang dibutuhkan dari awal service yaitu 2 bulan.
Lalu pada tanggal 19 Oktober 2010, saya menerima telepon dari pihak Mandiri Sakti Persada, yang mengatakan notebook yang mereka kirim ke Jakarta ternyata belum ditangani. Dengan kata lain belum dikirimkan ke ASUS Indonesia, dengan penjelasan bahwa notebook saya masih ada di gudang. Tepatnya di gudang "MASTER DATA (MKM)" dan notebook saya tidak terdata di daftar service. Hal ini sungguh membuat saya kaget. Karena, dalam waktu 2 bulan notebook saya masih dalam keadaan semula. Batere tidak terdetek lagi.
Dalam benak saya ada apa dengan pelayanan service Asus. Mengapa brand sebesar ASUS bisa mengalami hal seperti itu. User selaku konsumen merasa sangat sangat dirugikan. Dengan cepat hari itu juga saya menelepon ke tempat yang dirujuk oleh Mandiri Sakti Persada untuk mengatakan keluhan saya. Awalnya saya kira tempat tersebut adalah ASUS Indonesia.
Pada saat saya menelepon ke Master Data (MKM), dari pihak pelayanan menjawab bahwa notebook telah ada di ASUS Indonesia untuk di-service yang kedua kalinya. Mereka berjanji akan menghubungi saya tentang status notebook saya di ASUS Indonesia. Setelah itu tiba-tiba dari pihak pelayanan menanyakan kepada saya kenapa pada service pertama kali saya mengembalikan notebook ke Master Data, dengan alasan dari pihak mereka, bahwa keadaan notebook pada service pertama kali sudah dalam status OK. Batere sudah dapat terdetek oleh notebook beserta keluhan lainnya.
Lalu saya pikirkan koq bisa penjelasan di Mandiri Sakti Persada dengan MKM Jakarta bisa berbeda. Ada Apa?
Setelah masalah ini, saya berpikir positif, untuk menunggu MKM menghubungi saya mengenai janjinya yaitu status service notebook. Setelah saya tunggu beberapa hari, dan ternyata belum ada kabar dari MKM, tepatnya pada tanggal 25 Oktober, saya berinisiatif menghubungi pihak MKM.
Tetapi, orang yang saya tuju untuk ditagih janjinya, beberapa kali saya hubungi yaitu tiga kali, orang tersebut masih online (melayani consumer lain). Oleh karena itu saya berpikir untuk menghubungi pihak Mandiri Sakti apakah sudah ada kabar tentang notebook saya dan sekalian bertanya mengenai masalah service pertama kali, yang ternyata mereka menyanggah penjelasan dari pihak MKM mengenai status Batere. Dengan kata lain pada tanggal 20 September, memang batere masih belum terdetek.
Spontan saya kaget. Setelah itu saya langsung menghubungi pihak MKM kembali meminta penjelasan mengenai keterangan yang mereka beri tentang status OK notebook saya pada tanggal 20 September dulu. Dan, ternyata mereka meminta maaf,
karena mereka mengatakan begitu dengan alasan salah informasi dari ASUS Indonesia dan mengakui bahwa notebook baru dikirimkan pada tanggal 21 Oktober. Karena saya sudah gerah dan sangat kecewa mengenai proses service ASUS, akhirnya saya meminta nomor telepon ASUS Indonesia yang bisa saya tanyai mengenai notebook saya.
Selanjutnya saya menelepon ke bagian technical ASUS Indonesia dan menjelaskan masalah yang telah saya alami selama ini. Dan, dari pihak ASUS Indonesia, memang terdata notebook baru diterima oleh mereka pada tanggal 21 Oktober 2010 dan setelah dicek, memang batere harus di-replace dengan yang baru. Dan, dari pihak ASUS Indonesia mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai batere pengganti, dan harus mengorder batere tersebut ke Taiwan kalau misalnya tidak ada di gudang.
Namun, ada yang sangat saya sesalkan. Mengapa brand sebesar ASUS tidak mempunyai stok spare part penting di tiap kota di mana Authorized Service Centre-nya berada. Batere kan sangat utama di sebuah notebook. Kalau masalah kecil yang tidak ada saya bisa maklum. Tapi, kalau Batere masa tidak ready stock sih? Sehingga, saya sebagai konsumen sangat dirugikan karena menjadi ragu-ragu ketika akan klaim karena notebook tersebut digunakan untuk mengerjakan tugas kuliah dan bekerja. Sedangkan untuk klaim batere saja harus dikirim notebook saya ke Jakarta dengan perkiraan waktu yang
sangat lama yaitu proses 3 bulan (jika batere tidak ada dan harus meminta ke Taiwan).
Dengan sangat terpaksa saya tidak menggunakan notebook tersebut. Garansi 1 tahun batere dari ASUS apa gunanya kalau spare part batere saja sulit. Mungkin lebih baik jual tanpa garansi kalau spare part-nya saja tidak ready. Padahal, baru tiga bulan pemakaian. Apakah motto ASUS, 3 bulan pemakaian, 3 bulan proses service? Bagaimana kalau sudah 11 bulan terus ada masalah batere? Apakah garansi jadi hangus?
Saya harap ada tanggapan dan tindakan yang baik dari ASUS terhadap masalah ini. Terima kasih.
Cahaya Nur Alam
Jl Kebonjayanti No 87 RT 01 RW 08 Bandung
*****@****.***
085720596289
(msh/msh)