Pertamina Cikini tidak Ada Toleransi

Pada hari Minggu 14 Maret 2010 pada jam sekitar 20.30 saya mengisi BBM solar di Pertamina Cikini. Saya bilang pada petugas SPBU bahwa saya mau mengisi Rp. 150.000 solar dan tolong solar 1 liter dipindahkan ke tempat botol aqua dikarenakan saya ingin solar 1 liter tersebut digunakan untuk mengisi mobil saya yang habis bensin di rumah teman saya.

Tetapi petugas SPBU bilang bahwa pengisian botol tidak diperbolehkan karena aturan dari PERTAMINA. Kemudian saya meminta untuk berbicara kepada manajemen SPBU CIKINI, dan saya menceritakan kejadian yang saya alami dan saya butuhkan solar tersebut untuk dapat menjalankan kembali mobil saya yang mogok dan mengisi ke SPBU terdekat (SPBU CIKINI).

Saya sudah meminta kebijaksanaan dan toleransi dari manajemen CIKINI, tetapi saya malah dikerubungi oleh berbagai orang dari petugas SPBU, dua orang sekuriti SPBU, seperti saya ada maksud jahat. Malah ada yang bilang "Bapak beli Rp 1 juta pun tidak bisa". Saya menanyakan kepada manajemen SPBU tersebut, apakah ada aturan tertulis seperti itu dari PERTAMINA, saya mau melihat aturan tersebut seperti yang dibilang kepada saya, tetapi jawaban saya dapat, bapak bisa lihat ke aturan menteri BUMN.

Saya sangat kecewa sekali, kalau misalnya aturan PERTAMINA, seharusnya aturan tersebut ada disimpan di setiap SPBU. Saya hanya meminta 1 liter solar dari solar yang saya beli Rp. 150.000, saya tidak ada maksud untuk memperjual belikan solar, apakah tidak ada toleransi sama sekali atas kejadian saya ini.

Musibah yang saya alami ini juga tidak saya inginkan tetapi saya rasa harus ada dipertimbangkan lagi untuk kasus seperti saya ini. Kalau tidak boleh isi di botol atau jerigen, kenapa BBM di pinggir jalan masih banyak yang diperjualbelikan yang jumlahnya berpuluh puluh liter dari saya.

Tjong Denny
Cengkareng Indah GA - 35
Jakarta - Barat