Status Expired Warranty di Nokia Care Mall of Indonesia

Jakarta - Kejadian ini baru saja saya alami Kamis, 5 November 2009 di Nokia Care Mall of Indonesia (MOI). Berawal dari sekitar dua minggu sebelumnya. Atau tanggal 22 Oktober 2009. Di Nokia Care MOI (di tempat yang sama). Saya diterima oleh Sdr Kiky.

Saya mempunyai handphone (HP) Nokia 5800 yang sebelumnya saya beli resmi pada tanggal 25 April 2009 dengan IMEI 353184035081145. Oleh karena saat itu HP saya terkunci oleh password untuk "replacement sim card" karena saya akan berganti simcard (provider) sehingga saya mengunjungi Nokia Care untuk bertanya bagaimana cara agar bisa seperti sedia kala.

Saat itu memang saya tidak membawa kartu garansi. Tetapi, saya yakin dari pihak Nokia Care bisa cek secara online dan Nokia saya pun sudah terdaftar di situs My Nokia.

Atas pertanyaan saya tersebut pihak Customer Service menjawab bisa dilakukan unlock untuk masalah itu dengan melakukan reset HP dan memori di HP akan hilang serta dibutuhkan waktu satu jam untuk proses ini. Oleh karena saya saat itu belum melakukan back up data di memori HP dan waktu saya yang terbatas untuk menunggu satu jam akhirnya saya batalkan untuk proses tersebut dan saya akan kembali beberapa hari lagi ucap saya saat itu.

Hari Kamis, 4 November 2009 di saat saya ada waktu untuk ke Nokia Care di MOI saya pun kembali dilayani oleh Sdr Kiky dan menanyakan hal yang sama. Saat itu saya sudah back up semua data dan tidak masalah saya tunggu waktu satu jam karena rencana memang akan saya tinggal belanja dan makan. Setelah Customer Service mengambil HP saya dan dibuka untuk diambil batere dan sim card dan HP saya pun dibawa masuk ke dalam.

Beberapa saat kemudian Sdr Kiky kembali dan memberitahukan jika untuk dilakukan reset HP ini dibutuhkan biaya Rp 200,000 dengan alasan HP saya dianggap status expired warranty dengan adanya kasus saat itu. Memang, di sana ada table daftar harga service jika HP Nokia tersebut expired warranty-nya alias garansinya sudah habis. Ada beberapa kategori biaya dan memang HP Nokia 5800 terkena charge Rp 200,000.

Saya langsung tanya, "kan, HP saya masih garansi, tolong dicek di sistem, Mbak?" Memang saat itu saya tidak membawa bukti pembelian. Tetapi, saya membawa kartu garansi tapi memang tidak distempel tanggal. Setelah di cek memang garansi berakhir di Mei 2010.

Tetapi, pihak Customer Service tetap memberikan jawaban bahwa untuk service ini dianggap masa garansi tidak berlaku atau diabaikan. Jujur bingung saya dengan jawaban tersebut. Karena saat saya bertanya mengenai aturannya pihak Nokia Care tidak bisa memberikan buktinya.

Dikarenakan kondisi sudah malam dan saya capek serta ingin HP itu kembali sedia kala, saya mengalah, tetapi masih dengan pertanyaan atas alasan itu. Saya pun disuruh menandatangani form pernyataan atas masalah itu di atas materai Rp 6,000.

Pertanyaan saya kembali muncul, "kan, saya di Formulir Repair Order (No 001297) sudah menandatangani pernyataan bahwa saya menyanggupi risiko dan atas data hilang untuk service tersebut? Mengapa sekarang saya harus menandatangi lagi surat pernyataan?"?

Jawaban pihak Customer Service, "ini sudah aturannya, Pak." Dan, tanda tangan saya ini harus di atas materai. Untung saat itu saya membawa stok materai 6,000 di dompet. Pertanyaan saya kembali, "Mbak, tahu tidak fungsi materai di sini? Yang saya tahu, untuk surat pernyataan saja tanpa materai sudah sah di mata hukum tanpa adanya materai." Customer Service tersebut tidak bisa memberikan jawaban kembali.

Untuk Nokia Indonesia saya mohon bisa memberikan jawaban atas permasalahan ini. Jangan sampai membingungkan dan konsumen dibuat bertanya-tanya akan adanya masalah seperti ini. Sekedar informasi, untuk produk HP yang lain, hanya service seperti ini tidak diperlukan surat pertanyaan di atas materai dan tidak ada charge sampai Rp 200,000. Terima kasih.

Arifien Munandar
Kelapa Gading Jakarta
*****@****.***
08561954466



(msh/msh)