Home > Pemerintah > Sistem > Prospek Korupsi di Pintu Tol

Prospek Korupsi di Pintu Tol


822 dilihat

Jakarta - Saya sangat menghargai dan menghormati serta salut kepada Operator Pintu Tol lainnya yang tidak melakukan hal seperti, bahkan apabila sang pengemudi tidak mau terima karcis, maka si operator tetap memberi ke pengemudi walaupun terjatuh. JUJUR-GREAT.

Namun, prestasi beberapa Operator Pintu Tol yang jujur dicorengi oleh cerita saya berikut ini.

Kita ambil contoh Pintu Tol Jalur Selatan. Ketika kita masuk pintu Tol maka kita akan langsung ditagih pembayaran senilai Rp 6.000 tentunya dengan feedback dari operator loket memberikan tiket/karcis tol kepada pengguna tol.

Prospek korupsi cukup besar di setiap operator. Ada yang berkarakter menerima uang pembayaran kemudian baru mengeluarkan tiket setelah diminta pengguna Tol. Ada lagi yang terparah memanfaatkan kondisi para supir Kopaja-Metromini dan sebagainya yang tidak perlu karcis tol.

Setiap saat apabila saya berangkat kantor menggunakan Kopaja P 20 masuk pintu Tol Cilandak menuju Pindok Indah, setiap pembayaran selalu pihak operator hanya menerima pembayaran dari pengemudi bus. TANPA memberikan tiket atau karcis dengan sengaja ke pengemudi. Dan, ke mana karcisnya. Tentunya bisa saja diberikan ke mobil pribadi di belakang bus yang saya tumpangi.

Berapa bus yang melintas per hari melalui Pintu Tol tersebut. Hal ini tidak hanya terjadi di Pintu Tol Cilandak. Apabila estimasi bus yang masuk tanpa diberi karcis sebanyak 100 bus per hari maka untuk 1 pintu Tol, maka yang bisa dikantongi operator pintu karcis tol bisa mencapai Rp 600.000.

Seperti yang kita ketahui bus tidak mengenal hari libur. Sehingga dalam sebulan Rp 600.000 x 30 hari = Rp 18 juta per bulan yang dapat dikantongi Operator Pintu Tol diluar gaji.

Wow ... pendapatan "kotor" sampingan yang hebat. Kepada PT. JASA MARGA sebagai penyelenggara, mohon agar hal ini perhatikan. Dan adakan investigasi lebih lanjut. Serta berilah semacam billboard kecil agar setiap pengemudi memastikan menerima tiket atau karcis Tol untuk menghindari hal di atas tersebut.

Mungkin bisa diambil contoh billboard Pemda DKI Jakarta yang meminta warganya agar menerima struk pembayaran dari setiap transaksi agar tidak ada penyelewengan dana. Demikian, mulailah dari lingkungan kita untuk STOP KORUPSI-LAPORKAN. Terima kasih.

Kenzie S
Cilandak Jakarta
*****@****.***
02194184841


foto:/ist.
(msh/msh)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial