Mohon Pencerahan Pemerintah mengenai Pemblokiran Youtube

Jakarta - Saya sangat mendukung keputusan peperintah untuk mengurangi akses konten pornografi dan konten lainnya yang berbau sara melalui internet. Namun, saya kurang atau tidak paham mengapa pemblokiran dilakukan kepada Youtube yang memuat film 'Fitna' di antara file video di sana.

Hal yang membuat saya tidak paham adalah efek dari pemblokiran itu sendiri. Sama sekali tidak terkait apalagi mengurangi dengan efek negatif film 'Fitna'.

Beberapa fakta yang saya uraikan di bawah ini menunjukkan tindakan pemerintah tidak memberi manfaat apa-apa. Bahkan merugikan bangsa sendiri.

Pemblokiran dilakukan dari IIX. Jadi hanya pengakses dari Indonesia yang tidak dapat melihat Youtube. Artinya, ratusan juta pengakses dari luar negeri masih dengan leluasa melihat film tersebut dan mengitepretasikannya secara bebas.

Ini aneh, yang seharusnya tidak boleh melihat film tersebut seharusnya adalah umat non muslim agar mereka tidak salah mengerti tentang Islam. Sedangkan sebagian besar penduduk Indonesia adalah muslim yang dengan pengetahuan yang minimal pun bisa menilai isi film tersebut adalah tidak benar.

Apabila peblokiran tersebut ditujukan untuk mengancam pengelola Youtube dengan kehilangan pengakses dari Indonesia apabila tetap memuat film tersebut, saya berpikir bahwa itu bukan merupakan ancaman bagi Youtube mengingat jumlah pengakses Indonesia hanya kurang dari 1% dari total pengakses Youtube. Tentunya Youtube tidak akan terlalu mempertimbangan ancaman yang tidak berdampak negatif baginya.

Dari sekian banyak kategori publikasi video di Youtube banyak di antaranya merupakan penemuan-penemuan teknologi tepat guna sederhana yang bisa dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Dengan kehilangan akses ke Youtube berarti kehilangan salah satu sumber inspirasi di bidang teknologi.

Memang Youtube bukan satu-satunya sumber informasi yang penuh inspirasi di internet. Namun, apabila pemerintah selalu menggunakan pertimbangan yang dangkal dalam menyikapi materi informasi bebas di internet, bukan mustahil situs seperti Wikipedia bahkan Google akan diblokir juga.

Kedua situs tersebut memuat atau mengantarkan muatan informasi negatif lainnya dalam perspektif pemerintah. Mohon pencerahannya.

YP Ajie
Jl Ranjau No 3 Komplek Kodam
Sumur Batu Kemayoran Jakarta Pusat
*****@****.***
8889819800(msh/msh)