Home > Pemerintah > Informasi > Korupsi Berjamaah Pengurusan SIM

Korupsi Berjamaah Pengurusan SIM


497 dilihat

Jakarta - Pada Tanggal 24 September 2005 hari Sabtu saya mengurus SIM C baru. Pada awalnya saya bayar biaya tes kesehatan Rp. 10.000, kemudian saya tunggu hasil dari tes kesehatan tersebut. Lalu kami mengambil formulir untuk pembuatan SIM baru dan dikenakan biaya sebesar Rp. 75.000 lalu Saya bayar juga biaya Asuransi sebesar Rp. 15.000. Setelah itu saya bawa formulir ke loket No. 14 / 15 ( tidak ingat pasti ). Lantas saya tunggu untuk ikut ujian teori di lantai II. Ujian dilaksanakan kurang lebih 30 menit, kemudian saya tunggu hasil dari ujian tersebut. Dari pengeras suara diberitahukan bahwa nilai kelulusan dari ujian teori adalah minimal 18 ke atas. Setelah saya tunggu ternyata saya dinyatakan tidak lulus. Karena saya tidak lulus, saya bertanya pada petugas penyerahan hasil tes. Dari petugas penyerahan hasil tes saya disuruh naik ke lantai II. Setelah pengumuman hasil tes selesai petugas tersebut naik ke atas dan mengajak saya dan juga teman teman yang lain yang banyak sekali jumlahnya ke sebuah ruangan. Di situ kami di mintai dana sebesar Rp. 250.000 per orang kalau mau dapat SIM tanpa banyak persyaratan lagi. Setelah kami setuju, kami diberikan hasil tes dengan nilai kelulusan yang variatif di atas nilai 18. Kemudian kami ikuti untuk ujian praktek yang notabene petugasnya sudah tahu bahwa kami telah membayar uang suap istilahnya, jadi ujiannya pun tidak sesulit seperti ujian resminya. Sampai kami tunggu hasilnya, ternyata kami dapatkan juga SIM baru tersebut. Yang jadi pertanyaan saya : 1. Berapakah sebenarnya biaya resmi dari pengurusan SIM? 2. Bagaimana cara mengecek hasil tes teori. Kenapa banyak yang tidak lulus daripada yang lulus? 3. Apa artinya di depan gedung dipasang pengumuman "Hindari calo" kalau ternyata di dalam terdapat calo calo dari kalangan petugas sendiri? 4. Bagaimana ini Bapak Kapolda, apakah ini sudah menjadi kebiasaan dari petugas untuk dapat hasil yang begitu banyak dengan cara "Korupsi Berjamaah"? Naudzubillah. Jadi SIM bukan "Surat Ijin Mengemudi" tapi "Sungguh Ini Matapencaharian". Ingatlah bahwa bahwa anda semua adalah pelayan, bukan harus kami yang melayani, ingat pula akan maut bahwasanya tanggung jawab Anda akan dibawa sampai di liang lahat. Na'udzubillah. *****@****.*** (nrl/)






Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial