Kaget dengan Pelayanan PLN Sukabumi

Jakarta - Hari Sabtu, 16 September yang lalu saya berkunjung ke rumah orang tua saya di Perum Baros Sukabumi. Ketika sedang asyik nonton TV (saya tidak ingat jam berapa tapi belum jam 10 pagi), tiba-tiba listrik mati. setelah beberapa lama ternyata listrik tidak juga menyala. Saya menelepon ke bagian gangguan PLN Sukabumi, diterima salah seorang staf PLN (saya tidak tahu namanya). Menurut staf PLN ini, listrik baru akan menyala kembali pada pukul 4 sore. Saya terkejut mengapa PLN tidak memberi tahu terlebih dahulu apabila akan memtikan listrik untuk waktu yang lama. Staf tersebut menyatakan PLN sudah mengumumkan melalui radio. Saya keberatan dengan penjelasannya karena menurut saya banyak orang yang tidak mendengarkan radio. Ketika saya menanyakan apakah bisa berbicara dengan kepala bagiannya, dia menyatakan bisa dan menyerahkan telepon kepada seseorang. Ternyata orang ini, yang bernama Pak Aep, juga staf PLN bukan kepala bagian. Bapak ini juga menyatakan bhw PLN telah memberi tahu melalui radio. Ketika saya mengatakan bahwa aya tidak mendengarkan radio, beliau mengatakan kenapa tidak mendengarkan radio, kan bisa sambil naik mobil dengerin radio. Dari pernyataan Pak Aep yang memberi kesan menyalahkan pelanggan (kenapa tidak mendengarkan radio), dan dari perilaku staf PLN yang memberikan telepon pada temannya setelah dengan jelas saya menyatakan ingin berbicara dengan kepala bagiannya, mungkin menurut dia seorang pelanggan tidak berhak berbicara dengan atasannya, saya mendapat kesan bhw PLN sangat menganggap remeh pelanggannya. Pelanggan PLN memang selalu dalam posisi lemah. Kita tidak dapat berbuat apa-apa atas segala perlakuan tidak profesional PLN. Karena bagi mereka, merekalah raja yang memiliki kekuasaan sedangkan pelanggan tidak punya pilihan lain kecuali menerima. Semoga ini hanya terjadi di Sukabumi saja. Rahayu Dwi Riyanti Jl. Kejayaan Blok X/14 Depok Timur *****@****.***(nrl/)