Tabloid Wanita Indonesia Lalai Memberikan Hadiah

Pada tanggal 22 Desember 2011 yang lalu, saya mengirimkan sms ke surat pembaca Tabloid Wanita Indonesia yang isinya: "Edisi 1146 benar-benar memberi inspirasi trutama artikel tentang bidan Robin Lim dan Ibu Nuraeni yang menjadi semacam pemerhati kesejahteraan kaum hawa di lingkungan mereka. Motivasi dan inspirasi tersendiri di hari ibu ini bagi saya pribadi. Keep up ur stunning work, WI". Surat sayapun kemudian mendapat bintang di Edidi yang terbit di Bulan yang sama dengan Cover Usy-Andika Pratama. Bukan sekali ini saya pernah memenangkan undian ataupun surat pembaca Wanita Indonesia. Memang untuk jangka waktu pengiriman hadiah yang berupa buku biasanya sekitar 4-5 bulan.

Namun di bulan Juli saya akhirnya menghubungi Redaksi WI di Tebet untuk menanyakan pengiriman hadiah novel Red Lantern yang belum juga saya terima. Staf yang melayani juga sangat tidak sopan, sayang saya lupa namnya - yang pasti wanita. Beliau hanya menyatakan bahwa beliau tidak tahu menahu urusan pengiriman hadiah dan hal itu bukan urusan beliau. Kemudian beliau menanyakan surat saya terbit di edisi berapa dan sudah berap alam manunggu. Saya jawab bahwa surat saya terbit 2 edisi setelah edisi 1146 (seingat saya).

Setelah dikroscek, benar adanya bahwa surat saya mendapat bintang. Bulan Agustus, saya kembali konfirmasi hal yang sama dan jawaban mereka tetap sama. "Tunggu saja, Mbak!" Bagi saya bukan masalah hadiah yang tidak terkirim namun WI ternyata tidak bisa berkomitmen memberi kepuasan kepada pembaca setianya. Sejak saat itu juga saya putuskan berhenti berlangganan Wanita Indonesia. Bagi pihak Wanita Indonesia yang membaca surat pembaca ini mohon perhatian mendalam, jangan sampai pembaca WI akhirnya pindah haluan ke tabloid lain. WI besar juga kan karena pembaca. Terima kasih.

Andri Dwi Maulida
Jl. G1 No. 11, Slipi
Jakarta Barat