Saya Albertus Eko Lukmantono pemegang kartu kredit Danamon dengan nomor kartu 4567 9893 1261 0*** merasa cemas dan takut akan ancaman yang dilontarkan oleh debt collector Danamon yang telepon saya dan ibu saya dengan nomor telp 02270636995. Kami merasa takut akan ancaman oknum yang pastinya tidak menggunakan nama asli pada saat melakukan telepon ke saya dan ibu saya.
Awalnya adalah karena tagihan Danamon yang tidak bisa saya bayar karena suatu dan lain hal sampai akhirnya saya terhubungan dengan Amelia dari bandung yang menawarkan saya untuk melakukan pencicilan dengan DP 10% (saya bayar Rp. 300 ribu) tapi masih dibilang kurang Rp. 285 ribu. Padahal tagihan saya dibawah Rp. 4 juta dengan syarat saya harus fax slip gaji, ktp, dll (saya lupa). Namun karena kesibukan saya bekerja dan sering berada di luar kantor, saya tidak sempat memberikan (fax) apa yang Amelia minta ke nmr 0224202141.
Saya coba telepon ke nomor yang Amelia berikan. Namun mungkin saya salah catat (0224260244) karena tidak pernah bisa masuk. Sampai akhirnya kemarin (8-8-2012) Ibu saya di telp oleh orang yang mengaku bernama Alfa/Heri Johari (saya tidak pasti) dan memaki ibu saya karena ibu saya yang tidak tahu apa-apa marah karena ditagih hutang yang atas nama saya. Ibu saya wanita baik-baik dan tidak akan memaki orang jika tidak ada yang kelewatan dari orang lain itu.
Sampai hari ini (9-8-2012) orang yang awalnya mengaku Alfa berhasil tersambung dengan saya dengan nomor telepon 02270636995 dan langsung bicara kasar (akhirnya saya panggil dia anjing karena kalau dia manusia tidak akan kasar bicara pada saya). Berbagai makian dan kata kasar keluar, menyebutkan ibu saya binatang, mengancam saya, akan mengirimkan teman-temannya untuk menghabisi saya. Bank Danamon itu sarang pembunuh atau sarang bankir? Kurang memaki saya, si debt collector itu memaki operator telepon di kantor saya. Ibu OB dikantor saya dan rekan kerja saya. Hebat sekali Bank Danamon dalam bekerjasama dengan debt collector ya?
Saya sangat tidak nyaman dan sangat tersinggung dan terancam oleh adanya teror rendahan semacam ini. Saya manusia yang punya otak dan perasaan dan saat ini saya sedang berusaha menjual asset saya untuk membayar kewajiban saya termasukke danamon. Saya tidak suka dengan danamon karena data saya diserahkan kepada pihak ke III dimana pihak ke III itu sudah mengancam saya.
Apakah saya pernah menyetujui bahwa saya setuju data saya diserahkan kepada pihak III yang preman dan barbar seperti itu? Sekarang Ibu saya tidak bisa merasa tenang, karena khawatir saya akan kenapa-kenapa. Apakah saya harus melaporkan ke pihak kepolisian? Bagaimana pertanggungjawaban danamon? Apakah saya harus juga laporkan ke Bank Indonesia? Saya tetap ingin melunasi hutang saya ke danamon tapi saya tunggu pertanggungjawaban Danamon. Terima kasih.
Albertus Eko Lukmantono
Jl. Gunung Lawu III No. 24
Cirebon
Baca Juga
SuratPembaca
Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.
Hubungi Kami
Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia
Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.
Kirimkan Masukan
letstalk@suratpembaca.com
Senin - Jumat
09:00 - 17:00
Sosial