Kartu Kredit Bank Mega, Auto Top Up Pulsa Pra Bayar XL Rp 200.000 Tanpa Persetujuan

Awal bulan September, tepatnya 4 September 2015, saya menerima pulsa yang tidak pernah merasa saya beli untuk nomor XL saya. Nomor itu adalah nomor yang sudah saya gunakan sejak lama, namun karena sesuatu dan lain hal, nomor ini akan saya non aktifkan suatu waktu nanti. Dalam masa menuju non aktif, saya hanya menjaga supaya nomor ini tetap aktif dengan hanya mengisi pulsa sekadarnya saja.

Sampai pada tanggal 4 September 2015, saya menerima pulsa sejumlah 200.000. Karena saya tidak merasa membelinya (buat apa saya membeli pulsa sebanyak itu untuk kartu yang akan saya non-aktifkan), maka saya mengira bahwa ada yang salah kirim pulsa ke nomor saya. Saya sempat membuat status di Facebook, begini bunyinya : "Rejeki anak soleh. Sore-sore dpt pulsa 200 ribu...makasih ya..siapa pun itu..." yang menunjukkan bahwa saya tidak pernah melakukan transaksi pembelian pulsa.

Hari ini, 4 Oktober 2015, saya menerima notifikasi lagi bahwa saya berhasil melakukan transaksi pembelian pulsa sejumlah 200.000. Hal ini membuat saya curiga dan memeriksa rekening bank Mandiri dan BCA untuk memastikan tidak ada transaksi pembelian pulsa pada daftar mutasinya. Setelah tidak menemukan transaksi pengisian pulsa di kedua rekening tersebut, akhirnya saya melakukan cek pada tagihan (e-statement) kartu kredit Bank Mega bulan September, dan betapa terkejutnya bahwa pada tanggal 04 September 2015 terjadi transaksi Top Up XL sejumlah 200.000.

Saya merasa tidak pernah dihubungi oleh customer service Kartu Kredit Bank Mega dan saya tidak pernah merasa menyetujui transaksi top up automatis ini. Beginikah cara Bank Mega melakukan bisnis? Bank Mega mohon bisa menunjukkan bukti persetujuan saya (misalnya berupa rekaman percakapan persetujuan melakukan top up automatis tersebut).

Dalam keberatan saya yang saya ajukan via customer care Bank Mega 60010, saya menuntut:

1. Mematikan fitur auto top up pembelian pulsa kartu XL saya.

2. Membayar tunai (transfer) dan bukan berupa pemotongan tagihan kartu kredit di bulan Oktober) sejumlah 400.000 ke rekening saya.

3. Bahwa saya tidak akan mengembalikan pulsa sejumlah 400.000 yang sudah saya terima, masing-masing 200.000 di bulan September 2015 dan 200.000 di bulan Oktober 2015.

4. Bank Mega meminta maaf secara terbuka pada dua harian cetak nasional (Kompas dan Republika) serta pada surat pembaca Kompas online ini.

(Point ke-4 ini adalah point tambahan tuntutan saya, yang belum saya sampaikan kepada pihak Bank Mega).

Jika keempat hal ini tidak dipenuhi dan pihak Bank Mega tidak dapat menunjukkan bukti bahwa saya telah menyetujui auto top up tersebut. Karena dengan alasan bahwa Bank Mega telah melakukan hal sepihak tanpa persetujuan pengguna Kartu Kreditnya, yakni melakukan sebuah tindakan merugikan pengguna kartu kreditnya. Maka saya akan secara sepihak pula untuk tidak akan melakukan pelunasan tagihan kartu kredit di bulan Oktober yang akan datang.

Demikian hal ini disampaikan. Saya siap bertanggung jawab atas pengaduan saya ini.