Standart Chartered Bank
Home > Finansial > Perbankan & Kredit > Merasa Dipermainkan Standart Chartered Bank

Merasa Dipermainkan Standart Chartered Bank


981 dilihat

Saya suami pemegang kredit tanpa agunan (KTA) Standard Chartered Bank (SCB) dengan nomor nasabah 30608411*** merasa dipermainkan dan dibohongi oleh bank SCB. Kronologisnya KTA istri sudah dua kali top up karena awalnya pembayaran kita bagus dan tidak ada masalah hingga masalah ini timbul. Saya datang dengan itikad baik ke kantor SCB sekitar September 2014 dan menjelaskan kondisi kami yang kami juga tidak inginkan dilengkapi dengan penyerahan dokumen dan kondisi kesehatan istri lengkap ditambah surat kuasa istri ke saya di atas materai untuk mengurus hal ini terkait kesehatan istri (tidak ada titik temu).

Ketika pembayaran KTA istri macet, istri ditagih oleh debt colletor dari SCB bernama sdr.Ari dan harus bayar kekurangan di tanggal 26/09/2014 bilang akan membantu proses keringanan, kami tunggu tidak ada kabar lanjut dan bahkan bulan berikutnya istri justru di SMS menagih kembali (saya tanya balik yang waktu itu dijanjikan mana, namun tidak ada SMS balasan). Kita masih menunggu jawaban sdr.Ari justru yang datang debt collector lain bernama sdr.Bobby dengan membawa tagihan KTA istri dengan cara menagih dengan kata yang kurang berkenan di kantor istri (saya telepon sdr. Bobby klarifikasi terkait sdr.Ari justru saya dibilang tanya saja sama Ari kan bukan saya yang proses).

Besoknya saya datang ke kantor SCB menjelaskan apa yang sudah dijelaskan sebelumnya dan mengingatkan kembali buat apa surat kuasa yang saya buat waktu itu kalau tetap ke istri dan saya minta diberi noted agar semuanya ke saya dan minta tidak datang ke kantor istri Tapi justru sdr.Bobby telepon nanya kembali kenapa ga boleh ke istri dan sudah saya jelaskan kondisi istri malah justru semakin gencar ke kantor istri tetap dengan kata-kata yang sama (mau mempermalukan istri sepertinya) dan kami disuruh bayar di tanggal 24/12/2014.

Tidak sampai di situ, di awal bulan Januari 2015 sdr.Bobby datang kembali ke kantor dan menagih dengan janji akan membantu keringanan jika bayar tgl 22/01/2015 sebagai DP dan dokumen-dokumen pun sudah di ttd di atas materai walau dengan meminjam sana sini. Setelah saya bayar ternyata janji tinggal janji palsu, debt collector SCB yang lain bernama sdr.Saiful/Saifudin (istri lupa) hari ini 04/02/2015 menelepon ke kantor istri menagih KTA dengan gaya yang sama dengan sdr.Bobby dan mengatakan program tersebut tidak ada (kemana surat kuasa yang sudah dibuat dan surat lainnya?)

Pertengahan Feb Hingga Kini ada Lagi yang Alin Bermana Sdr. Agus ( Janji akan bantu dan harus bayar DP lagi ) dan sepertinya SCB tidak bertanggung jawab dengan orangnya sendiri mau itu sdr.Ari/Sdr. Bobby maupun Mba yang bicara sama saya waktu saya datang ke kantor SCB dua kali. Apakah ini hanya permainan SCB saja sehingga nasabah yang mengalami masalah menjadi semakin terpuruk dengan mempersulitnya?

Kami datang dengan itikad baik mencari solusi dan kami di sini justru tidak mau lari dari tanggung jawab kami, justru apa ini yang kami dapatkan? Kenapa harus ke saya karena kondisi istri jika tertekan akan blooding dan itu sudah kejadian saat sdr.Bobby apakah kalian mau tau itu! Bank sekelas SCB berskala international apakah seperti ini pelayanannya dengan mempermainkan nasabahnya sendiri terkesan jadi object debt collector? Saya minta penjelasan dan penyelesaian segera dari Standar Chartered Bank!



Source : kompas


Baca Juga





SuratPembaca

Cari keluhan surat terbuka resmi dan curhat terbaru sebagai sarana komunikasi dari seluruh konsumen untuk produk terkenal di Indonesia.

Hubungi Kami

Silahkan hubungi kami jika ada pertanyaan dan menjadi partner
Jakarta, Indonesia

Jika ada yang merasa tidak sesuai / sebaiknya dihapus, tolong sertakan link yang anda maksud pada halaman ini dan memastikan sumber dari surat pembaca sudah ditutup / masalah terselesaikan / dihapus.
Akan diproses 1 s/d 7 hari.

Kirimkan Masukan

[email protected]
Senin - Jumat
09:00 - 17:00

Sosial